kievskiy.org

Jemaah Safari Wukuf Akan Ditentukan Jelang Puncak Haji

Ilustrasi jemaah haji Indonesia di wilayah sektor 1 Mahbas Jin, Mekah.
Ilustrasi jemaah haji Indonesia di wilayah sektor 1 Mahbas Jin, Mekah. /Pikiran Rakyat/Eva Fahas

PIKIRAN RAKYAT - Jemaah haji Indonesia yang sakit parah sehingga dirawat inap di KKHI Mekah akan mendapat safari wukuf saat fase puncak haji di Arafah. Yakni dinaikkan dalam bus dan mereka wukuf selama 30 menit hingga satu jam di Arafah lalu kembali ke KKHI.

Setiap tahunnya, penentuan safari wukuf tak bisa tergesa-gesa. Perlu kerja sama antara petugas bimbingan ibadah serta petugas kesehatan untuk memastikan jemaah mana saja yang perlu mendapat safari wukuf.

Rukun haji wukuf di Arafah bisa dikatakan cukup berat terutama bagi jemaah yang kondisi kesehatannya buruk. Akan menjadi masalah jika jemaah tersebut memaksakan diri yang bisa berdampak buruk pada dirinya.

Maka dari itu safari wukuf diadakan untuk memudahkan jemaah menunaikan ibadah hajinya. Hingga saat ini ada 154 jemaah haji Indonesia yang dirawat inap di KKHI Mekah, dan 88 orang dirawat inap do RSAS. 

Baca Juga: Mandiri Jogja Marathon 2023 Meriah, Pelari Kenya Dominasi Podium di Kategori Marathon Open

Dari catatan siskohatkes, dari pasien yang dirawat di KKHI Mekah sebanyak 130 orang menderita pneumonia, 104 menderita demensia, dan 70 orang diabetes. Dari pasien rawat inap tersebut, semua masih dalam perawatan dan berusaha dipulihkan kembali.

"Karenanya hingga saat ini belum bisa dipastikan mana yang akan ikut safari wukuf. Biasanya beberapa hari sebelum keberangkatan ke Arafah sudah ada kepastian jumlah jemaahnya," ujar Suratman kepala bidang bimbingan ibadah dan pengawasan KBIHU PPIH Arab Saudi. 

Menurutnya, pukul 11.00 pada 9 dzulhijjah jemaah safari wukuf akan diberangkatkan bertahap dari KKHI Mekah ke Arafah. Diperkirakan butuh lebih dari 15 bus untuk mengangkut jemaah tersebut.

Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Disindir Petinggi Spotify, Imbas Kontrak Podcast

Di Arafah jemaah tidak turun dari bus, melainkan salat dan ibadah lainnya di dalam bus. Setelah 30 menit hingga 1 jam, bus akan kembali ke KKHI dan pasien akan mendapat fasilitas perawatan kembali.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat