kievskiy.org

Menggali Kearifan Lokal Lewat Ensiklopedia Seni Budaya Islam Nusantara

Menggali kearifan lokal lewat Ensiklopedia Seni Budaya Islam Nusantara.
Menggali kearifan lokal lewat Ensiklopedia Seni Budaya Islam Nusantara. / Pikiran Rakyat/Muhammad Ashari

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Agama menginisiasi peluncuran buku Ensiklopedia Seni Budaya Islam di Nusantara serta pengiriman dai ke daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) sebagai bagian dari pembangunan moderasi beragama di Indonesia. Kedua program tersebut secara resmi diluncurkan oleh Kemenag pada Rabu, 28 Februari 2024.

Terkait dengan buku Ensiklopedia Seni Budaya Islam di Nusantara, Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmat Dasuki, mengatakan, pembuatan buku ini menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya Islam di Nusantara.

“Ensiklopedia Seni Budaya Islam di Nusantara ini merupakan tonggak bersejarah dalam merestarikan dan menghargai warisan budaya Islam yang kaya di Tanah Air kita,” katanya di sela-sela peluncuran.

Ia mengatakan, melalui pengetahuan tentang seni dan budaya Islam, diharapkan dapat memperkuat upaya identitas keislaman sebagai bagian tidak terpisahkan dari identitas bangsa Indonesia.

“Ensiklopedia ini bukan hanya sebagai sumber referensi, tapi juga sebagai wujud komitmen kita untuk mewarisi dan meneruskan nilai-nilai luhur yang telah ditinggalkan oleh para pendahulu kita,” katanya.

Direktur Penerangan Agama Islam, Ahmad Zayadi, mengatakan, perspektif seni budaya dalam memahami ajaran Islam merupakan hal yang penting. Dengan perspektif ini, wajah Islam akan lebih dominan menampakkan sisi keindahan dan harmoni dengan kearifan lokal.

“Islam sangat menghargai dan memandang seni budaya sebagai proses dan eksistensi hidup manusia. Jadi, dalam perspektif Islam, seni budaya bukan hanya sekadar ekspresi artistik, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai keagamaan dan kehidupan,” ujarnya.

Menurutnya, ensiklopedia setebal dua jilid ini berisi ratusan seni budaya dari berbagai wilayah di Indonesia. Aspek yang ditulis antara lain memuat akulturasi nilai-nilai ajaran Islam dengan kearifan lokal sebagai media dakwah.

“Melalui pendekatan seni budaya, dakwah Islam dibawakan secara ramah, damai, dan harmoni dengan nilai-nilai kebangsaan Indonesia,” kata Zayadi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat