kievskiy.org

Apakah Menelan Ludah Membatalkan Puasa?

Ilustrasi menelan ludah saat puasa.
Ilustrasi menelan ludah saat puasa. /Pixabay/ Mohamed Hassan

PIKIRAN RAKYAT - Bagaimana hukumnya menelan air liur atau ludah sendiri saat sedang menjalani puasa? apakah itu akan membatalkan ibadah umat Muslim atau justru dianggap sah-sah saja?

Satu lagi pertanyaan yang kerap muncul saat Ramadhan, peristiwa ini tak jarang dialami di kehidupan sehari-hari bahkan saat sedang tidak berpuasa.

Kemudian seorang dai internasional, dr. Zakir Naik dalam penjelasannya sempat membeberkan secara rinci bagaimana hukum menelan ludah saat berpuasa untuk menjawab keragu-raguan yang muncul di antara umat.

Menurut dr. Zakir, menelan air liur adalah aktivitas spontan yang tak jarang sulit dikendalikan oleh manusia sehingga hal itu adalah wajar.

"Menelan air liur adalah tindakan yang normal. Itu adalah tindakan alami. Saat ini ilmu pengetahuan memberi tahu kita bahwa ada beberapa liter air liur yang dikeluarkan oleh kelenjar ludah setiap hari, dan itu normal. Wajar jika air liur atau manusia menelannya. Dia menelannya dan ini tidak bisa dihindari," ujar dr. Zakir.

Allah Mempermudah, Tidak Mempersulit

Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat dua ayat 185 yang memerintahkan agar orang yang beriman berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, kecuali bagi mereka yang dihadapkan dengan kondisi uzur dalam kondisi tertentu.

Kemudian dikatakan Allah Subhanahu wa ta'ala, Dia menghendaki kemudahan bagi Muslim serta tak ingin memberi kesulitan dalam beribadah.

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al Baqarah ayat 185)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat