PIKIRAN RAKYAT - Menyimak sambil menjawab azan dan menyegerakan berbuka adalah dua hal yang sama-sama sangat dianjurkan. Bahkan, keduanya mendatangkan pahala di sisi Allah SWT. Namun, ketika tiba waktu berbuka puasa, mana yang harus didahulukan?
Keutamaan berbuka puasa dengan segera termaktub dalam hadits berikut ini:
Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
“Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (Muttafaqun ‘alaih)
Sementara, jumhur ulama alias pendapat mayoritas ulama menetapkan menyimak sambil menjawab panggilan azan hukumnya adalah sunnah (tidak wajib). Dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam Al-Majmu’:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
إذا حضرت الصلاة فليؤذن لكم أحدكم ، وليؤمكم أكبركم
“Jika waktu shalat sudah masuk, kumandangkanlah azan dan yang senior di antara kalian pimpinlah shalat.”
Menyikapi kedua riwayat hadits keutamaan tersebut, cobalah mempraktikan urutan ini ketika datang waktu berbuka:
- Dahulukan buka puasa dengan kurma atau makanan ringan lainnya disertai minum segelas air, diawali dengan membaca doa buka puasa “dzahabazh shomau wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru Insya-Allah”.
- Setelah itu fokus pada azan sambil menjawab (mengikuti) lantunannya.
- Ketika azan telah selesai, bacalah doa setelah azan lalu membaca doa sesuai hajat kita, baru lanjut makan hidangan pokok buka puasa.
Baca Juga: Hukum Mendengar Musik Saat Puasa, Apakah Membatalkan?