PIKIRAN RAKYAT - Pada bulan Ramadhan, ada keutamaan dan keistismewaan yang membuat umat muslim berlomba-lomba melakukan kebaikan, yakni Lailatul Qadar. Keteladanan Rasulullah pada 10 hari terakhir Ramadhan yang menjadi waktu datangnya Lailatul Qadar pun pernah disampaikan oleh Aisyah RA:
كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره، و أحيا ليليه، و أيقظ أهله
Artinya: "Nabi SAW apabila telah masuk 10 terakhir bulan Ramadhan beliau menguatkan sarungnnya (bersungguh-sungguh), menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya". (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan hadis tersebut, Rasulullah memberi contoh dengan meningkatkan intensitas ibadahnya pada 10 hari terakhir Ramadhan. Rasul menghidupkan malamnya dengan memperbanyak amalan hingga mengajak keluarganya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pada malam inilah, setiap ibadah yang dilakukan oleh umat muslim akan Allah lipatgandakan nilainya melebihi ibadah selama 83 tahun.
Lalu seperti apa tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar?
Malam yang Tenang dan Esok yang Sejuk
Direktur Pusat Studi Al-Qur'an (PSQ) Jakarta, Dr. KH. Muchlis M. Hanafi, MA mengatakan salah satu indikator pasti dari datangnya Lailatul Qadar adalah malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.
Dalam sejumlah surat juga dijelaskan beberapa tanda fisik kedatangannya seperti malam itu sangat tenang dan keesokan harinya matahari terbit seakan tanpa sinar (sejuk).