kievskiy.org

Saatnya Media Massa Kita Minta Google dan Facebook Membayar, Api Perlawanan dari Australia

Rangka Tyrannosaurus Rex di kantor Google, Mountain View, California, Amerika Serikat.
Rangka Tyrannosaurus Rex di kantor Google, Mountain View, California, Amerika Serikat. /Pikiran Rakyat/Yusuf Wijanarko

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Australia kembali membuat gebrakan melawan sejumlah perusahaan raksasa digital. Sebelumnya, Australia melawan Google dan Facebook lewat undang-undang baru yang mengharuskan keduanya membayar sejumlah uang karena menghadirkan berita dalam platform mereka.

Kini Australia berencana mendenda platform media sosial yang menerbitkan komentar-komentar yang ­mencemarkan nama.  

Aksi Australia melawan perusahaan berhala digital bukan kali pertama. Awal tahun ini, undang-undang baru Australia yang dinamai Undang-Undang Tawar-Menawar Media Berita (The News Media Bargaining Code) akhirnya memaksa Google dan Facebook membayar sejumlah uang kepada media-media Australia yang berita-­beritanya muncul di platform mereka.

Facebook dan Google tidak bisa berbuat banyak dengan tuntutan Pemerintah Australia. Mereka terpaksa patuh terhadap regulasi baru itu.

Baca Juga: ‘Berkah’ WhatsApp, Facebook, dan Instagram Down, Telegram Raup Lebih 70 Juta Pengguna Baru dalam Sehari

Kepala Communication & Information System ­Security Research Center (CISSReC), Pratama ­Persadha mengatakan, Google tidak berani lebih tegas terhadap Australia dengan hengkang dari negara itu karena telah mengetahui Pemerintah Australia menyiapkan kerjasama dengan Microsoft.

Australia akan menggunakan mesin pencari milik Microsoft, Bing, jika Google me­milih hengkang dan menghilangkan fitur Google Search dari Australia.

Akhirnya, Google memenuhi permintaan Australia dengan membayarkan uang kepada media-media yang beritanya muncul di Google.

Google lantas meluncurkan platform baru bernama Google News Showcase yang telah mendapat persetujuan Australia dan media setempat untuk ­bekerja sama lebih lanjut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat