kievskiy.org

17 Tahun Tsunami Aceh, Refleksi Via Arsip

Smong Box, Museum Tsunami.
Smong Box, Museum Tsunami. /Koleksi Ibu Hafni, Kepala Museum Tsunami Aceh

PIKIRAN RAKYAT - Bencana Global, Solidaritas Global

“Respons tanggap darurat saat tsunami Aceh pada 2004 silam merupakan operasi non-combat yang terbesar setelah perang dunia ke-2. Begitu banyak negara dan NGO terlibat, bahkan alat dan armada perang pun dikerahkan” (Bima Aria Wibisana. Seminar Nasional menuju Pusat Studi Arsip Kebencanaan Dunia)

Pada 17 tahun silam, bencana tsunami menerjang belasan negara di benua Asia dan Afrika seperti: Indonesia, Sri Lanka, Malaysia, Thailand, India, Myanmar, Maladewa,Tanzania, Seychelles, Bangladesh, Kenya dan beberapa negara lainnya. 

Jumlah korban jiwa akibat hempasan tsunami ini mencapai 310.000 orang. Selain itu, bencana ini juga menyebabkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal, harta benda, dan sanak keluarga kerusakan terbesar terjadi di Provinsi Aceh. 

Tragedi tersebut membuka mata dunia tentang pentingnya memahami bencana untuk pencegahan dan penanggulangan yang lebih baik. 

Baca Juga: Pemuda Harus Merebut Manfaat Indonesia

Upaya rehabilitasi dan rekonstruksi yang telah dilakukan di Provinsi Aceh pasca persitiwa tsunami 2004, telah dicatat dan direkam dengan baik dalam arsip yang saat ini dikelola oleh Arsip Nasional RI. 

Menurut Pearce-Moses dalam A Glossary of Archival and Records Terminology, arsip memiliki konsepsi yang beraneka ragam. Definisi arsip dapat merujuk kepada (1) dokumen/fisik arsip; (2) unit kerja dalam sebuah organisasi yang melaksanakan kegiatan kearsipan; (3) organisasi yang melaksanakan fungsi kearsipan; (4) profesi dalam bidang kearsipan; (5) bangunan penyimpanan arsip; atau (6) koleksi publikasi ilmiah.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Potensi Tsunami di Cilegon Banten Jelang Nataru

Pelestari Memori Kolektif Bangsa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat