kievskiy.org

Kuliah Kerja Nyata

KAMPUS Unpad Bandung.*/DOK. PR
KAMPUS Unpad Bandung.*/DOK. PR

SEPEKAN terakhir, jagad maya dihebohkan kisah KKN di Desa Penari. Wajar jika dikatakan heboh karena tak hanya warganet pengguna Twitter, tempat kisah itu pertama kali diceritakan, yang sibuk mengomentarinya. Dua media sosial populer lain (Facebook dan Instagram) turut menyebarluaskan kisah horor itu.

Bahkan media-media arus utama nasional ikut membahas kisah itu dari berbagai sisi. Tulisan ini tentu tak akan membahas KKN di Desa Penari yang sudah begitu banyak diulas. Tulisan ini sedikit berbagi tentang KKN yang kita artikan sebagai Kuliah Kerja Nyata.

Konsep ideal

Jika selama bertahun-tahun, KKN yang populer di masyarakat adalah KKN yang identik dengan korupsi, kolusi, nepotisme, gara-gara kisah KKN di Desa Penari yang viral, KKN yang merupakan kependekan Kuliah Kerja Nyata mulai kembali diperbincangkan.

Kuliah Kerja Nyata bukanlah konsep baru. Gagasan ini muncul berpuluh tahun lalu. Secara filosofi, KKN sangatlah erat dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Dalam konteks itu, calon sarjana yang dianggap sebagai kaum intelektual, mengimplementasikan ilmu yang mereka dapat di kampus ke dalam kehidupan bermasyarakat.

Walau dalam kenyataannya, tentu waktu beberapa bulan tidaklah memadai untuk melakukan dobrakan signifikan. Namun, setidaknya interaksi antara mahasiswa dengan masyarakat adalah hal baik yang bisa mengikis persepsi ekslusifitas dunia kampus dengan masyarakat yang mungkin belum dapat mengakses pendidikan tinggi.

KKN dilaksanakan mahasiswa lintas keilmuan dari berbagai fakultas sehingga rancangan kegiatan yang dilakukan diharapkan bisa digagas dari berbagai perspektif keilmuan dan pengalaman. Kolaborasi antara mahasiswa dan perwakilan kampus tidaklah cukup. Izin dan kewibawaan pemerintah daerah setingkat kelurahan menjadi kunci agar mahasiswa bisa diterima masyarakat.

Tidak semua warga merasa nyaman ketika ada sekelompok orang asing beraktivitas di lingkungan mereka, terutama di daerah-daerah yang masuk kategori desa di luar kota besar. Oleh karena itu, biasanya diperlukan komunikasi yang baik antara panitia KKN dengan tokoh masyarakat setempat.

Faktor X

Meski tak membahas tentang kisah horor yang viral tentang KKN di Desa Penari, pesan moral tentang perlunya menghargai dan menghormati adat di tempat KKN dilakukan adalah benar adanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat