kievskiy.org

Quo Vadis Kemenpora

Kemenpora/DOK. PR
Kemenpora/DOK. PR

TULISAN ini tentu tak akan mengulas tentang pengunduran diri Imam Nahrawi selaku Menpora menyusul penetapan status dia sebagai tersangka oleh KPK beberapa waktu lalu. Hal itu terlalu standar dan mudah kita temui di berbagai pemberitaan belakangan ini.

Beberapa paragraf dalam tulisan ini adalah tentang sisi lain Kemenpora, kementerian yang menjadi institusi utama pemerintah mengurusi hal yang digandrungi masyarakat yaitu olah raga.

Eksistensi

Jauh sebelum penetapan status tersangka Imam Nahrawi oleh KPK, saya telah mendapat draf tentang nomenklatur baru Kementerian Pemuda dan Olahraga pada masa yang akan datang dalam kabinet baru Presiden Jokowi.

Dalam draf tersebut, nomenklatur Kemenpora hilang dan diganti semacam badan nasional yang mengurusi olah raga. Sementara kepemudaan dilebur ke struktur di Kemendikbud.

Dalam berbagai perspektif, rencana ini cukup masuk akal karena urusan olah raga justru akan bisa diurus secara optimal oleh semacam institusi yang menjadi stimulan. Institusi itu juga bisa luwes bergerak tanpa tersandera berbagai konsekuensi terkait karakteristik aturan tentang kementerian.

Terlebih, sejatinya urusan olah raga bukan mutlak menjadi domain negara. Ada dua pilar lain yang perannya sama strategis terkait olah raga yaitu society dan market. Juga, organisasi-organisasi seperti KONI, KOI, dan PB (Pengurus Besar) sejumlah cabang olah raga yang lebih berurusan langsung dengan para pelaku olah raga. Sehingga, peranan negara sebagai stimulan dan fasilitator semata sudah sangat tepat dalam hal ini.

Terlepas jadi atau tidaknya struktur baru ini dilaksanakan, tentu akan sangat banyak pertimbangan termasuk pertimbangan politis dan kepentingan untuk mengakomodasi kolega sebagai menteri. Maka, sesungguhnya negara ini pernah dijalankan tanpa adanya Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan ternyata pemerintahan tetap bisa berjalan.

Usai Reformasi 1998, nomenklatur Kemenpora dihapuskan. Menteri terakhir kabinet pembangunan era Soeharto saat itu adalah Hayono Isman.

Kemenpora kembali eksis pada medio 2000-an dengan menteri ikonik selalu berkumis seperti Adhayksa Dault, Andi Mallarangeng, Roy Suryo, hingga Imam Nahrawi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat