kievskiy.org

Terjadi Banyak Kasus Amoral Remaja, Salah Siapa?

Ilustrasi korban kekerasan. Menteri PPPA Bintang Puspayoga menyebut, tak nileh ada satu pun anak dan perempuan yang mengalami kekerasan mesti prevalansinya menurun.
Ilustrasi korban kekerasan. Menteri PPPA Bintang Puspayoga menyebut, tak nileh ada satu pun anak dan perempuan yang mengalami kekerasan mesti prevalansinya menurun. /Pexels/Sofia Alejandra

PIKIRAN RAKYAT - Ngilu, gemes, khawatir dan bahkan kalau bukan karena tanggung jawab moral, pasrah terhadap kasus yang menimpa sebagian remaja kita. Banyak pihak memaksa untuk bersuara.

Bagaimana tidak, kasus di Majalengka misalnya gadis belia dicekoki Ciu hingga mabuk parah lalu dirudapaksa secara bergilir oleh sebelas pemuda tanggung di area pesawahan. Mirisnya para pelaku masih berada di bawah umur, usia 12-15 tahun.

Sebagaimana juga diberitakan media, di Indramayu Petugas Kepolisian memergoki sekelompok anak muda usia 13 tahun sedang pesta Miras di malam tahun baru Imlek.

Kasus sebelumnya yang juga viral, di Trenggalek remaja menganiaya orang tua secara keji, dengan menendang dan memukul dengan kayu. Di Jakarta Barat, lima remaja menganiaya petugas Sosial setelah ditegur karena ada gelagat meminta-minta dengan memukul bagian kepala dan melemparinya.

Baca Juga: Remaja Pengamen di Depok Diperkosa Lima Pria secara Bergilir, Polisi Beberkan Kronologi

Pada awal Februari juga media sosial diramaikan dengan aksi seorang remaja yang marah dan melempar kursi ke arah seorang pria yang berpeci dan bergamis di Masjid.

Ada apa yang terjadi dengan remaja kita? Apakah ini proses pencarian jati diri? Atau ada sesuatu yang salah dalam pembinaan moral remaja kita?

Amoral Remaja; Hasil Penelitian

Menarik tulisan Diah Ningrum tentang “Kemerosotan Moral di Kalangan Remaja; Sebuah Penelitian mengenai Styles dan Pengajaran Adab”, menurutnya sangat disayangkan dalam proses pencarian jati diri dan menuju pribadi yang mandiri, remaja kita terjebak pada persoalan seks bebas, kekerasan, obat-obatan terlarang dan problem psikologis lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat