kievskiy.org

Hegemoni dan Diplomasi ala Drama Korea

ILUSTRASI. Salah satu adegan di Drama Korea Romantic Doctor Kim.*
ILUSTRASI. Salah satu adegan di Drama Korea Romantic Doctor Kim.* /DOK. SOOMPI

TEORI dan pemikiran Antonio Gramsci bisa dikatakan paling populer jika kita ingin membahas tentang dahsyatnya hegemoni.

Yang dalam konteks kekinian tak hanya terbatas ideologi dan konsep filosofis saja namun juga tentang selera dan gaya hidup.

Jika dulu media konvensional semacam televisi, radio dan koran dianggap paling ideal sebagai alat hegemoni, maka hari ini media lebih beragam.

Baca Juga: Ilmuwan Tentara AS Kembangkan Alat Tes Baru, Klaim Bisa Deteksi COVID-19 dalam 24 Jam

Tanpa perlu bersusah payah berstrategi justru corong hegemoni dicari oleh masyarakat, era digital mampu memberi banyak pilihan. Salah satu cara jenius yang sangat halus namun jitu untuk menanamkan hegemoni adalah melalui tayangan drama Korea.

Menggiring Selera dan Logika

Pembeda penting yang ditawarkan Gramsci dari pemikir lainnya adalah ketika kultur turut disebut selain politik dan ideologi, gagasan penting yang bisa dikatakan futuristik jika kita melihat fenomena hari ini.

Karena bicara komunis, sosialis, fasis, liberal tentu semakin tak relevan dalam konteks yang kaku dan ansich.

Kini semua hal terasa begitu global dan dinamis tak terkecuali selera dan pilihan gaya hidup.

Baca Juga: Tuai Kritik, Tasikmalaya Malah Anggarkan Rp3,9 M untuk Idulfitri Termasuk Pengadaan Sarung

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat