PIKIRAN RAKYAT - Belum usai pandemi Covid-19, kini dunia dihadapkan dengan ancaman penyakit baru yang juga berpotensi menjadi wabah. Penyakit baru tersebut disebut dengan hepatitis misterius yang secara mendadak menginfeksi anak-anak di banyak negara.
Pada 15 April 2022, Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mempublikasikan Kejadian Luar Biasa (KLB) mengenai hepatitis misterius yang tidak diketahui penyebabnya dan telah menyerang beberapa negara, dengan kasus yang terus bertambah.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah mengeluarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/C/2515/2022 mengenai kewaspadaan terhadap penemuan kasus hepatitis misterius yang belum diketahui etiologi atau penyebabnya. Surat Edaran ini dikeluarkan oleh pemerintah pada 27 April 2022.
Baca Juga: Amber Heard Seret Nama James Franco dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Johnny Deep
Awalnya Hepatitis akut muncul di wilayah Eropa dan menjalar ke Amerika, Jepang, Singapura, hingga masuk ke Indonesia pada 1 Mei 2022. Indonesia melaporkan terdapat tiga kasus yang diduga Hepatitis akut.
Tedapat 3 pasien anak meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Tiga pasien tiba di rumah sakit dalam kondisi berat dan sempat dirawat di Intensive Care Unit (ICU), namun ketiga pasien ini tidak dapat tertolong.
Juru bicara Kementrian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa pada kasus ketiga pasien ini, anak usia 2 tahun belum mendapatkan vaksin hepatitis, anak usia 8 tahun baru mendapatkan vaksin Hepatitis satu kali, dan anak usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksin hepatitis dua kali. Dan ketiga pasien terkonfirmasi negatif Covid-19.
Baca Juga: Medina Zein Buka Suara Soal Tudingan Berselingkuh hingga Ungkap Siapa Sosok Tengku Babyluv
Kementrian Kesehatan mengatakan bahwa, tidak ada kaitannya antara vaksin Covid-19 dengan munculnya penyakit hepatitis misterius pada anak. Hal ini dikarenakan mayoritas anak yang terkena hepatitis misterius masih berusia di bawah 13 tahun dan belum bisa mendapatkan vaksin Covid-19.