PIKIRAN RAKYAT - Tajuk Rencana Pikiran Rakyat 29 November lalu mengungkap “Ada Sinyal Bedol Pabrik dari Jabar ke Jateng di Tengah Desas-desus Resesi dan Penetapan UMP”.
Tentunya bilamana terus bertambah industri yang relokasi ke wilayah lain bakal merugikan semua pemangku kepentingan, mulai dari hilangnya PAD (Pendapatan Asli Daerah), kepentingan para pekerja itu sendiri beserta keluarganya yang terpaksa menerima kenyataan pahit, dirumahkan sementara atau di PHK, dan para pihak yang berkepentingan yang selama ini telah menjalin relasi dan komunikasi dengan perusahaan sebelumnya, sekaligus memperoleh benefit.
Wajar, pengusaha tentu akan memilih lokasi terbaik dan termurah untuk keberlangsungan usahanya. Bilamana kondisi semakin berat, maka tidak tertutup kemungkinan mereka akan memindahkan industrinya ke daerah lain yang cenderung lebih kompetitif.
Untuk pengeluaran alokasi biaya pekerja di tahun 2023, tentunya pengusaha di Jabar khsuusnya, tengah menantikan keputusan pemerintah berkaitan dengan Upah Minimum Kota/Kabupaten Jabar yang dijadwalkan akan diumumkan paling lambat 7 Desember, menyusul UMP (Upah Minimum Provinsi) resmi Jabar yang telah dikeluarkan beberapa hari lalu sebesar Rp. 1.986.670,17, di mana terdapat kenaikan sebesar 7.88 persen dibandingkan tahun 2022.
Resesi global tahun mendatang juga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh dunia usaha, selain pengetatan kebijakan moneter global sebagai reaksi terhadap inflasi, krisis pangan, dan energi yang terus berlangsung, khususnya di Benua Eropa.
Resesi tentunya akan berdampak signifikan. Bagi pengusaha akan semakin berat menjalankan roda bisnisnya dan berpotensi mengerem semua pengeluaran yang tidak perlu, ditambah dengan daya beli atau konsumsi masyarakat yang diprediksikan bakal menurun, sehingga mau tak mau harus dilakukan pemangkasan biaya operasional yang berdampak terhadap karyawan.
Hal terakhir ini sudah semakin terasa di tanah air, khususnya pada industri start up, yang akibat beragam perhitungan meleset dari perkiraan sehingga berimbas kepada pekerja yang terpaksa di PHK.
BURUH VS PENGUSAHA