kievskiy.org

Relevansi Pesan Oppenheimer, Tanggung Jawab Etika Ilmuwan atas Temuannya

Ilustrasi bom atom. Relevansi pesan Oppenheimer.
Ilustrasi bom atom. Relevansi pesan Oppenheimer. /Pixabay/geralt.

PIKIRAN RAKYAT - Ilmuwan seorang pintar juga disebut cendekiawan, sepatutnyalah tidak saja memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni. Ia sepatutnyalah juga memiliki hati nurani. Itulah pesan kuat yang dicoba untuk ditayangkan dari film Oppenheimer. Film ini mendapat sambutan hangat di berbagai negara di dunia termasuk di Indonesia. Media sosial cukup banyak mengomentari secara positif film ini. Yang menarik dari cukup banyaknya komentar adalah pribadi Oppenheimer dan nasibnya sebagai ilmuwan.

Oppenheimer mengisahkan kehidupan fisikawan jenius Amerika Serikat (AS), J. Robert Oppenheimer. Pemerintah AS memberi kepercayaan kepadanya untuk meneliti bom atom di lokasi riset keamanan rahasia AS di bawah nama proyek Los Alamos.

Setidaknya ada dua pesan kuat yang dapat ditarik dari kisah kehidupan Oppenheimer ini. Pertama, tanggung jawab etika ilmuwan dan konsekuensi atas temuannya. Kedua, dampak dari temuan ilmu pengetahuan yang ternyata digunakan bukan untuk kebaikan. Dampak ilmu justru sebaliknya. Ia memberi dampak buruk bagi umat manusia dan alam sekitarnya.

Tanggung jawab ilmuwan

Keberhasilan penelitian mengenai bom atom merupakan kesuksesan besar bagi ilmuwan di Los Alamos. Oppenheimer dan anak buahnya gembira luar biasa atas keberhasilan penelitiannya mengenai daya ledak bom atom.

Baca Juga: Kritik Butuh Keadaban agar Tak Berubah Jadi Caki Maki

Kegembiraan luar biasa berubah terbalik setelah temuannya digunakan sebagai senjata pemusnah. Bom atom dijatuhkannya atas Hiroshima dan Nagasaki. Pemberitaan pemboman di kedua kota Jepang ini mengguncang hebat jiwa penemunya. Oppenheimer menyatakan temuannya bagaikan darah di tangannya.

Guncangan jiwa Oppenheimer adalah konsekuensi dari gambaran seorang ilmuwan yang berhati-nurani. Guncangan jiwa Oppenheimer adalah refleksi mendalam dari tanggung jawab seorang ilmuwan atas temuan atau ilmu pengetahuan yang diperolehnya.

Ilmu pengetahuan menurut Bacon, adalah kekuatan. Knowledge is power. Konsep ini memberi kesan singkat, tetapi kuat. Pengetahuan atau ilmu pengetahuan, dengan kekuatannya, dapat mengubah arah bangsa. Ilmu pengetahuan mampu pula mengubah pandangan masyarakat atau bangsa yang telah lama percaya dan tertanam dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

Sejarah menjelaskan pula, temuan baru, sesuatu yang baru yang mengubah pandangan, atau konsep lama selalu dihadapi dengan penolakan. Penolakan kuat biasanya datang dari berbagai kalangan yang tanpa meminta pembuktian, menolak keras temuan baru itu. Tidak jarang ilmuwan dan pendapatnya yang revolusioner mengakibatkan petaka dan bahkan terancamnya jiwa ilmuwan. Ia bisa saja dicela, dikucilkan, dipidana, atau bahkan dibunuh.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat