kievskiy.org

Sumber Kehidupan di Bawah Ancaman, Pentingnya Menjaga Tanah dan Air untuk Generasi Mendatang

Ilustrasi lingkungan hidup.
Ilustrasi lingkungan hidup. /Pexels/Singkham

PIKIRAN RAKYAT - 5 Desember diperingati sebagai Hari Tanah Sedunia atau World Soil Day (WSD) setiap tahunnya. Pada 2023 WSD mengusung tema Soil and Water: a Source of Life. Dasar dari kesejahteraan manusia, ekosistem, dan produksi pangan disediakan oleh tanah dan air. Karena kita memahami betapa pentingnya sumber daya tanah dan air ini, maka sejatinya kita mengambil langkah proaktif untuk melindungi sumber daya ini untuk generasi mendatang.

Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merumuskan beberapa poin penting terkait tema tahun ini, antara lain: pentingnya tanah dan air untuk mempertahankan kehidupan di bumi; tanah dan air merupakan sumber yang saling berkaitan erat dan membutuhkan pengelolaan terintegrasi; praktik pengelolaan tanah dan air mempengaruhi erosi tanah, keanekaragaman hayati tanah, kesuburan tanah, juga kualitas dan kuantitas air; serta konservasi tanah dan air berkontribusi besar dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Saat ini, kemampuan tanah untuk menyimpan, mengalirkan, dan menyaring air, banyak terganggu oleh erosi dan pemadatan tanah, yang juga meningkatkan risiko tanah longsor dan banjir. Ketika air meresap ke dalam bumi, tanah yang sehat akan berfungsi sebagai penyaring alami yang vital, menahan dan membersihkan air. Tanaman berkembang dan mendapatkan nutrisi penting dari tanah dan air.

80 persen lahan pertanian digunakan untuk sistem pertanian tadah hujan, yang menghasilkan sekitar enam puluh persen pangan dunia. Teknik yang efektif untuk menjaga kadar air tanah sangat penting untuk sistem ini. Sisanya, yaitu dua puluh persen lahan pertanian menggunakan sistem irigasi, yang jika diperhitungkan setara dengan pemakaian tujuh puluh persen air tawar di dunia. Tanah dan air adalah sumber daya yang sangat terkait erat sehingga dibutuhkan pengelolaan yang tepat dan terintegrasi.

Teknik pengelolaan tanah yang baik dan berkelanjutan akan menjaga jumlah air yang tersedia untuk pertanian. Tanah yang kaya akan bahan organik dan sehat sangat penting untuk mengendalikan ketersediaan dan retensi air. Untuk mempertahankan praktik pertanian yang berkelanjutan, dibutuhkan penggunaan air secara efektif melalui teknik irigasi yang tepat, meningkatkan sistem drainase, dan mengawasi tingkat salinitas dan toksisitas pada tanah dan air tanah.

Selanjutnya, penggunaan pestisida dan pupuk juga perlu diperhatikan untuk menjamin keberlanjutan sistem pertanian. Selain membahayakan kualitas tanah dan air, penggunaan pestisida dan pupuk yang tidak tepat juga membahayakan kesehatan manusia dan ekosistem. Kelangkaan air akan menyebabkan keanekaragaman hayati dalam tanah menghilang, sedangkan eutrofikasi dan pencucian dari kegiatan pertanian menyebabkan keanekaragaman hayati dalam badan air menghilang.

Hilangnya lahan akibat naiknya permukaan air laut meningkatkan kemungkinan terjadinya salinisasi dan sodifikasi tanah, yang dapat berdampak buruk pada produksi pertanian.

Perubahan iklim global saat ini banyak disebabkan oleh aktivitas antropogenik seperti deforestasi dan peningkatan emisi karbondioksida. Perbaikan pengelolaan tanah dan air akan meningkatkan kapasitas lahan menjadi lebih tahan terhadap keadaan cuaca ekstrem termasuk banjir dan kekeringan. Integrasi praktik pengelolaan tanah dan air akan mendukung fungsi dan meningkatkan ketahanan ekosistem yang lebih baik untuk menopang kehidupan di bumi.

Upaya

Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk turut serta dalam agenda besar menjaga keberlangsungan sumber kehidupan tanah dan air tersebut? Apalagi hal tersebut akan berkontribusi dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat