kievskiy.org

Strategi Politik Pemilu 2024, Pahami Dinamika Persaingan untuk Memilih Pemimpin Terbaik

Ilustrasi Pemilu 2024.
Ilustrasi Pemilu 2024. /Pikiran Rakyat/Waitmonk

PIKIRAN RAKYAT - Pesta demokrasi menghadirkan ragam persaingan sebagai sebuah fenomena yang tidak bisa dihindarkan sama sekali. Persaingan menjadi sebuah fenomena yang tidak bisa dihindarkan pada pelaksanaan demokrasi, khususnya di Indonesia yang saat ini sedang terjadi persaingan politik pada tingkatan berjalannya demokratisasi.

Dinamika dan intrik politik telah membuat persaingan politik, hal tersebut bisa dilihat dalam memperebutkan kedudukan atau fungsi pada partai politik dan persaingan dalam menghadirkan simpatisan dan atau dukungan dari masyarakat.

Strategi

Ada banyak strategi yang dilakukan partai-partai politik atau para kandidat capres dan cawapres, serta para caleg di Pemilu kali ini. Berikut disarikan empat strategi yang kerap digunakan.

Pertama, strategi memengaruhi perilaku pemilih dengan meningkatkan informasi awal dan juga popularitas para calon kandidat melalui media massa, iklan cetak; baliho, spanduk, pamflet, brosur, media sosial, bahkan kampanye door to door berdalih kunjungan atau safari silaturahmi warga.

Kedua, strategi pencitraan dengan pembentukan citra diri para calon kandidat presiden dan wakilnya, juga calon legislatif sesuai dengan isi, misi dan target pemilih, menentukan media komunikasi politik yang efektif, mendesain konsep komunikasi politik, atau dengan mempengaruhi isi liputan pada media massa tertentu.

Ketiga, strategi mobilisasi dengan membangun organisasi pemenangan pemilu yang efektif dan efisien, mendesain kerangka kerja organisasi yang jelas dan terukur, dan menentukan target-target pemenangan dan schedulenya.

Terakhir, strategi mitos politik dengan mitos karismatik sosok pemimpin dengan romantisasi sebagai orang yang akan mampu mengubah nasib negara dan mitos kekuatan partai politik dengan narasi hanya partai politik dengan kelompok koalisinya yang memiliki jurus jitu mengatasi semua persoalan bangsa ini bahkan tanpa mereka negara ini akan hancur.

Marketing

Fenomena dan peristiwa politik sampai hari ini membuat banyak ragam opini, argumentasi, spekulasi bahkan debat kusir dalam obrolan masyarakat. Ambiguitas masyarakat dalam menentukan pilihan menjadi kebingungan sendiri apakah fakta atau hoaks dari banyak informasi pemilu yang berseliweran di konten media sosial dan juga grup-grup keluarga.

Bak buah simalakama jika para kandidat pemimpin dan wakil rakyat terjepit di antara dua kepentingan, kepentingan partai politik yang menaunginya atau kepentingan rakyat yang memilihnya dan pada akhirnya akan memilih bersikap aman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat