kievskiy.org

Genosida di Gaza Sudah Melewati Batas Kemanusiaan, Negara Barat Sengaja Tutup Mata

Terlihat gumpalan asap di Gaza, di tengah konflik berkelanjutan antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, 18 November 2023.
Terlihat gumpalan asap di Gaza, di tengah konflik berkelanjutan antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, 18 November 2023. /Reuters/Alexander Ermochenko

PIKIRAN RAKYAT - Akan berapa banyak lagi bangsa Palestina yang terbunuh? Sejak 7 Oktober 2023, perang antara Hamas dan Israel di Gaza sudah berlangsung lebih dari dua bulan. Telah belasan ribu warga Palestina yang dibunuh, sementara setiap menit korban terus bertambah.

Dalam beberapa hari terakhir serangan tentara Israel juga merambah ke wilayah Tepi Barat. Benjamin Netanyahu sungguh ingin membuktikan kata-katanya sendiri. Perang akan terus berlangsung apakah mendapat dukungan internasional atau tidak.

Tentu omongan seperti itu bohong belaka. Tentara Israel merajalela melakukan serbuan ke wilayah Gaza karena sepenuhnya mendapat dukungan dari AS beserta sekutunya. Pihak Barat sengaja menutup mata meskipun kekejaman pihak Israel sudah melewati batas-batas kemanusiaan.

Sebagaimana pernah dikemukakan Joe Biden, serangan Israel ke Gaza tujuannya untuk menghancurkan terorisme. Serangan roket Hamas ke wilayah Israel 7 Oktober 2023 silam dijadikan alasan untuk melakukan penumpasan habis-habisan terhadap warga Palestina di wilayah Gaza. Dalam pandangan AS dan Israel, Hamas adalah teroris. Berbagai upaya untuk menumpasnya boleh dilakukan. Yang terjadi saat ini di Gaza bukan lagi perang, melainkan genosida.

Baca Juga: Debat Capres 2024, Ketiga Kandidat Malu-malu untuk Saling Menyerang

Mengapa dunia, termasuk PBB, tidak mampu menghentikannya? Upaya ke arah sana sudah beberapa kali dilakukan tapi veto dari pihak AS selalu menjadi kendalanya. Karena AS sudah secara terbuka mendukung pihak Israel, sangat sulit memperkirakan akan sampai kapan perang ini berlangsung. 

Bahwa perang ini merupakan perang terlama yang ditujukan kepada Israel, hal itu pula yang mempertajam alasan mengapa pihak Israel dibiarkan melakukan kekejaman di luar batas-batas kemanusiaan. 

Belakangan terungkap, Israel memanfaatkan pipa-pipa cukup besar untuk mengalirkan air laut ke dalam terowongan yang diduga digunakan oleh Hamas untuk menyembunyikan perlengkapan senjatanya. Pihak Israel dikenal sangat cerdik memanipulasi situasi darurat untuk memancing simpati terhadap berbagai kekejaman yang dilakukannya.

Baca Juga: Rice Cooker Gratis: Solusi atau Tantangan bagi Ketahanan Pangan Nasional?

Apakah opini internasional hanya akan sebatas menunggu, sampai kapan perang akan usai?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat