kievskiy.org

Bahaya Deepfake Jelang Pemilu 2024, Saat Kecanggihan AI Dimanfaatkan untuk Bikin Hoaks

Ilustrasi hoaks.
Ilustrasi hoaks. /Pixabay/CDD20

PIKIRAN RAKYAT - Pemilu 2024 tinggal menghitung hari. Di tengah masa kampanye yang akan berakhir pada 10 Februari 2024, pemilih jangan sampai terjebak deepfake ketika akan menentukan pilihannya.

Warsa 2024 akan menjadi tahun yang penting untuk bangsa Indonesia karena pada tahun ini akan mengadakan pesta demokrasi besar-besaran yaitu Pemilu anggota legislatif sekaligus Presiden/Wakil Presiden RI.

Namun, sayangnya, hajat besar bangsa Indonesia itu sering kali dicederai dengan politik tidak etis oleh seorang calon ataupun sebuah partai. Mereka menyebarkan berita bohong atau hoaks dari lawan mereka, salah satunya adalah melalui deepfake.

Bahaya deepfake

Deepfake, salah satu tipe dari kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), menurut pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha, memiliki potensi yang sangat berbahaya terhadap pemilu dan proses demokrasi secara keseluruhan.

Di tengah masa kampanye Pemilu 2024, muncul istilah Generative AI atau Gen AI yang merupakan sebutan untuk teknologi kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan konten, gambar, teks, atau data baru yang memiliki karakteristik seperti manusia.

Ilustrasi upaya menghentikan hoaks jelang pemilu.
Ilustrasi upaya menghentikan hoaks jelang pemilu.

Gen AI, menurut Pratama, telah diterapkan dalam berbagai bidang seperti pembuatan gambar realistis, pembuatan teks, bahkan untuk keperluan keamanan siber.

Gen AI merupakan suatu teknologi yang mau tidak mau harus dihadapi oleh semua pihak, termasuk Indonesia. Beberapa negara lain yang berusaha mengatur penggunaan Gen AI antara lain Australia, Inggris, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Uni Eropa, Prancis, Irlandia, Israel, Italia, Jepang, Spanyol, dan Amerika Serikat.

Dijelaskan pula bahwa deepfake adalah rekaman audio atau video yang telah disunting dengan kecerdasan buatan (AI) sehingga tampak seolah-olah orang yang terekam benar-benar mengucapkan atau melakukan hal tersebut.

Jokowi berbahasa Mandarin

Publik kemungkinan masih ingat beredarnya potongan video Presiden RI Joko Widodo berpidato menggunakan bahasa Mandarin. Ini merupakan contoh video hoaks dengan teknologi AI atau deepfake yang sempat membuat geger publik menjelang akhir tahun 2023 karena Jokowi terlihat fasih berbicara bahasa Mandarin dalam pidato kenegaraannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat