kievskiy.org

Ramadhan 2024 Harus Jadi Momentum Introspeksi Setelah Kegaduhan Pemilu dan Pilpres

Suasana tarawih hari pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin, 11 Maret 2024.
Suasana tarawih hari pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin, 11 Maret 2024. /Pikiran Rakyat/Boy Darmawan

PIKIRAN RAKYAT - Marhaban ya Ramadan. Selamat datang bulan suci Ramadan, bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh kaum muslim di dunia. Pasalnya, Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah, penuh rahmat, penuh ampunan, dan pembebasan dari siksa api neraka. Oleh karena itu, seluruh umat Islam di dunia menyambutnya dengan penuh sukacita.

Pada bulan Ramadan, seluruh umat Islam diperintahkan untuk melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh, sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT. Meski awal puasa Ramadan 1445 Hijriah atau 2024 masehi ini di Indonesia dilaksanakan berbeda, hal itu seyogianya tidak berujung pada perdebatan yang bisa menimbulkan perpecahan di kalangan umat. 

Petugas melakukan pemantauan hilal (rukyatul hilal) menggunakan teleskop di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Minggu (11/3/2024). Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa (12/3/2024).*
Petugas melakukan pemantauan hilal (rukyatul hilal) menggunakan teleskop di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Minggu (11/3/2024). Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa (12/3/2024).*

Perbedaan penentuan awal puasa di Indonesia merupakan hal biasa. Oleh karena itu, perbedaan harus disikapi secara bijak oleh semua pihak. Jangan dipersoalkan, karena perbedaan itu fitrah.

Bahkan, Rasulullah SAW mengatakan, perbedaan di antara umatku adalah rahmat. Dengan demikian, bangsa Indonesia yang dikenal dengan keberagamannya harus saling menghormati dan menghargai akan adanya perbedaan di tengah-tengah masyarakat.

Terpenting, perbedaan itu tidak dijadikan sebagai alat politisasi suatu kelompok. Apalagi, di Indonesia, memang tidak ada aturan khusus seperti di beberapa negara Islam yang mewajibkan masyarakat mengikuti keputusan pemerintah terkait dengan waktu penetapan awal puasa dan Idulfitri.

Momentum perkuat silaturahmi

Bulan Ramadan pun menjadi momen yang tepat untuk merajut kembali tali silaturahmi yang sempat terkoyak selama gelaran Pemilu 2024, karena adanya perbedaan pilihan calon presiden dan calon wakil presiden, perbedaan partai, maupun perbedaan pilihan calon legislatif dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Jangan sampai pemilu menyebabkan retaknya tali persaudaraan antara sesama muslim dan sesama bangsa.

Sebagaimana dikemukakan Wakil Presiden RI, K.H. Ma’ruf Amin, ukhuwah atau persaudaraan merupakan hal yang sangat penting. Soalnya, ukhuwah merupakan modal utama dalam merajut persatuan yang akan membawa kemajuan bagi bangsa, dalam menghadapi berbagai tantangan dan persoalan di antara beragam ketidakpastian.

Pemilu 2024.
Pemilu 2024.

Bulan Ramadan harus jadi momentum, khususnya bagi umat Islam di Indonesia, untuk mempererat tali silaturahmi, memperkokoh ukhuah Islamiah (persaudaraan antarumat Islam), ukuwah wathaniyah (persaudaraan antarsesama), dan ukhuah insaniyah (persaudaraan sesama umat manusia).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat