kievskiy.org

Puasa Ramadhan Bisa Tingkatkan Etos Kerja, Jangan Cuma Dijadikan Ritual

Ilustrasi puasa Ramadhan 2024.
Ilustrasi puasa Ramadhan 2024. /Pexels/Alena Darmel

PIKIRAN RAKYAT - Puasa melatih kita untuk memiliki etos kerja tinggi. Ada korelasi kuat antara puasa yang kita lakukan dengan etos kerja.

Puasa seharusnya tidak disikapi sebagai ritual tahunan. Puasa harus memiliki dampak terhadap perbaikan kualitas diri kita dalam keseharian.

Puasa terdiri dari 3 periode. Sepuluh hari pertama adalah rahmat, Sepuluh hari kedua adalah magfirah. Sepuluh hari ketiga adalah pembebasan dari api neraka atau ithqun min al-nar.

Ketiganya berkelindan. Kita tidak bisa, misalnya, memilih hanya sepuluh hari terakhir untuk mendapatkan pembebasan dari api neraka karena kita tidak mungkin mendapatkan magfirah kalau tidak mendapatkan rahmat dari Allah. Demikian juga kita tidak akan dapat ithqun min al-nar kalau tidak mendapat rahmat dan maghfirah Allah.

Ilustrasi. Ramadhan tak sekadar menahan lapar dan haus, Ramadhan juga merupakan bulan tarbiah alias pendidikan.
Ilustrasi. Ramadhan tak sekadar menahan lapar dan haus, Ramadhan juga merupakan bulan tarbiah alias pendidikan.

Selanjutnya, di ujung akhir ayat puasa, QS. 2: 183, Allah menyampaikan kita akan menjadi hamba yang bertakwa. Orang yang bertakwa dalam dimensi tertentu adalah orang-orang yang taat asas, taat pada aturan yang dibuat oleh Allah dan regulasi yang dibuat oleh manusia. 

Ramadhan, dalam bahasa Arab, bermakna panas, terik, membakar. Maka, kebanyakan orang Arab ketika mendengar kata 'Ramadhan', bukan teringat pada puasanya, melainkan terbayang akan dosa-dosanya yang ‘dibakar’, dihapuskan oleh Ramadhan dengan puasa yang kita lakukan.

Seolah Allah ingin mengatakan seberapa banyak dosa yang kita lakukan pada tahun lalu, Allah akan ‘bakar’ semuanya dan diampuni.

Ini juga yang kemudian dikuatkan oleh hadits Nabi “Shalat lima waktu, dari jumat ke jumat berikutnya dan dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya adalah kaffarat—penebus dosa—yang kita lakukan, sepanjang menjauhi dosa-dosa besar”.

Itu juga kenapa pada malam hari, di sela-sela sholat tarawih,  pada setiap rakaatnya kita berdoa “Allahumma innaka ‘afuwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni’.”

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat