kievskiy.org

Mohamad Toha Tak Gugur Saat Bandung Lautan Api, Meluruskan Salah Kaprah Sejarah

Tugu Bandung Lautan Api di Lapangan Tegalega, Bandung.
Tugu Bandung Lautan Api di Lapangan Tegalega, Bandung. /Dok. Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Kita memperingati peristiwa Bandung Lautan Api setiap 24 Maret. Masyarakat seringkali menghubungkan peristiwa Bandung Lautan Api dengan tokoh heroik, Mohamad Toha, seakan Mohamad Toha itu adalah pahlawan yang gugur dalam peristiwa Bandung Lautan Api.

Padahal, peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada 24 Maret 1946, sedangkan Mohamad Toha gugur dalam peristiwa peledakan gudang amunisi di Dayeuh Kolot yang terjadi pada tanggal 10 Juli 1946.

Bagaimana sebenarnya hubungan antara kedua peristiwa ini, sehingga masyarakat menjadi salah persepsi? 

Bandung Lautan Api

Monumen peringatan Bandung Lautan Api 23 Maret*/RETNO HERIYANTO/PR
Monumen peringatan Bandung Lautan Api 23 Maret*/RETNO HERIYANTO/PR

Pada 20 Desember 1945, markas tentara Inggris mengirimkan surat kepada pemerintah Republik Indonesia yang meminta agar Kota Bandung, sejauh radius 11 kilometer, harus dikosongkan paling lambat 24 Maret 1946.

Pada masa itu, tentara Sekutu yang terdiri dari pasukan Gurkha tinggal di sebelah utara Kota Bandung. TKR dan laskar-laskar bermarkas dan bergerak di daerah Bandung selatan.

Tentara Sekutu dan tentara Belanda yang tinggal di bagian utara kota itu sering bertindak menyakitkan hati para pemuda Bandung. Tindakan mereka itu dibalas oleh pemuda Bandung dengan menghambat lalu lintas kendaraan Sekutu dengan barikade-barikade yang kemudian sering menimbulkan bentrokan.

Puncaknya terjadi pada tanggal 24 November 1945 ketika terjadi serangan umum terhadap kedudukan tentara Inggris dan Gurkha, sehingga berkecamuklah pertempuran di hampir seluruh wilayah Bandung.

Pada 27 November 1945, Brigadir Jenderal Mc Donald mengundang Gubernur Jawa Barat, Mr. R. Sutarjo Kartohadikusumo, ke markas Tentara Sekutu di daerah utara Kota Bandung. Dalam pertemuan itu, Brigadir Jenderal Mc Donald menyerahkan ultimatum yang ditujukan kepada penduduk Bandung.

Isi ultimatum itu di antaranya tentara sekutu akan menembak semua orang Indonesia yang kedapatan membawa senjata, dan semua orang Indonesia yang berada di sekitar rintangan-rintangan jalan akan ditembak mati.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat