kievskiy.org

Kemenangan Prabowo-Gibran di Pemilu 2024: Politik Dagang Sapi dan Parpol Rasa Kartel

Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. /Antara/Erlangga Bregas Prakoso

PIKIRAN RAKYAT - Pemilu 2024 menelurkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang dengan perolehan suara 58,6 persen. Namun, ada yang lebih menarik setelah ini. Kita akan melihat politik bagi-bagi 'kue' yang akan terjadi di kabinet.

Politik 'dagang sapi' atau politik bagi-bagi 'kue' adalah hal yang sering terjadi setelah Pemilu. Tawar-menawar posisi strategis terjadi.

Saat ini, misalnya, Golkar secara tersirat mengutarakan keinginannya meminta jatah kursi 5 menteri. Selain itu, Demokrat juga meminta jatah menteri karena merasa sebagai partai yang memiliki sumbangsih besar memenangkan Prabowo-Gibran.

Annisa Pohan pasang badan usai AHY dihujat karena pindah koalisi.
Annisa Pohan pasang badan usai AHY dihujat karena pindah koalisi.

Pemilu tidak dimaknai sebagai momentum untuk bertransformasi lebih jauh. Ada tanggung jawab yang lebih besar di pundak para aktor politik untuk mengilhami upaya menumbuhkan kesejahteraan masyarakat.

Apalagi, pascapemilu, ingar bingar politik tidak benar-benar mereda. Ketegangan terus dirawat dalam balutan sentimen. Konteks ini bisa kita baca dari buruknya upaya rekonsiliasi yang coba dibangun oleh para aktor politik. 

Ruang publik masih dihinggapi sentimen. Upaya perbaikan narasi seharusnya menjadi agenda para partai politik dan aktornya untuk menciptakan ruang politik yang bisa memberikan pelajaran berharga. 

Isu-isu besar pascapemilu menghiasi berbagai dinamika politik. Upaya menciptakan koalisi besar yang dipimpin oleh Jokowi dan langkah yang dilakukan oleh Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih yang mencoba bermanuver membangun koalisi besar untuk masa pemerintahannya kelak.

Namun, sinyal ini tentu dibaca sebagai pertanda alam yang justru dapat memberikan tawar-menawar kepentingan dengan para aktor partai untuk mengakomodasi kepentingan yang dianggap strategis.

Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) bernyanyi bersama Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri), Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (tengah), Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kanan) saat rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat terkait arah dukungan capres 2024 di Jakarta, Kamis (21/9/2023). Dalam Rapimnas tersebut Partai Demokrat memastikan mendukung Prabowo Subianto sebagai capres 2024. ANT
Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) bernyanyi bersama Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri), Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (tengah), Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kanan) saat rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat terkait arah dukungan capres 2024 di Jakarta, Kamis (21/9/2023). Dalam Rapimnas tersebut Partai Demokrat memastikan mendukung Prabowo Subianto sebagai capres 2024. ANT

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat