PIKIRAN RAKYAT - Peternak sapi perah di Jawa Barat sepertinya akan menggeliat setelah mendengar adanya program minum susu gratis dari presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran. Sebelumnya, persusuan di Jawa Barat terpuruk sejak proteksi terhadap peternak rakyat tidak lagi diberlakukan.
Proteksi itu terhadap peternak rakyat dicabut sejak diberlakukannya Inpres No. 4/1998 yang mencabut Inpres No.2/1985 tentang Koordinasi Pembinaan dan Pengembangan Persusuan Nasional. Aturan itu diberlakukan pascakrisis ekonomi tahun 1997.
Berlakunya Inpres 4/1998, menandai dimulainya era perdagangan bebas dan tidak ada lagi proteksi terhadap persusuan secara nasional. Pascakrisis ekonomi (1998), kondisi persusuan di Jabar maupun nasional mengalami masa kritis yang tidak menentu.
![Presiden terpilih Prabowo Subianto.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/03/23/1184085684.jpg)
Indikatornya adalah jumlah koperasi/KUD susu anggota GKSI nasional hanya tinggal 50-an koperasi dari 200-an Koperasi/KUD susu. Produksi SSDN (Susu Segar Dalam Negeri) yang dihasilkan, semula mampu berkontribusi 50 persen terhadap konsumsi nasional, kini hanya tinggal 17 persen.
Di Jawa Barat, kegiatan usaha persusuan yang dikelola oleh sekira lebih dari 40 koperasi/KUD Susu sebelum krisis ekonomi (1998), kini hanya sekitar 15 koperasi yang masih mengelola bisnis ini.
Kondisi keterpurukan tersebut, bukan hanya disebabkan oleh ketidaksiapan peternak dalam menghadapi perdagangan bebas tanpa proteksi, tapi juga karena fluktuasi harga daging sapi yang sangat tajam telah berdampak pada pengurasan populasi sapi perah.
Selain itu, wabah penyakit PMK dan LSD turut memperparah kondisi persusuan nasional, juga di Jawa Barat. Semua itu merupakan potret buram persusuan nasional di negeri ini.
Revolusi Putih
![Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik pada kampanye akbar di GOR Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada Jumat, 9 Februari 2024.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/5x10:1203x786/x/photo/2024/02/11/3239443471.jpg)
Revolusi Putih merupakan program kerja Prabowo sejak menjabat sebagai ketua HKTI. Program itu kemudian dilanjutkan saat dia menjadi Ketua Partai Gerindra. Program ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi susu bagi anak-anak dan remaja. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia.