kievskiy.org

Cerita di Balik Lukisan Mona Lisa Disiram Sup, Ada Petani yang Dicekik Aturan Pemerintah

Protes para petani di Prancis.
Protes para petani di Prancis. /Reuters/Benoit Tessier REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Awal tahun 2024 diwarnai insiden menggemparkan. Lukisan Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci di Museum Louvre, Paris, disiram sup. Namun, lukisan legendaris itu tidak rusak karena kuah sup mengenai kaca tebal yang melindungi lukisan.

Aksi itu dilakukan oleh 2 aktivis lingkungan. Mereka melakukan aksi itu karena kecewa dengan peraturan pemerintah Prancis. Bagi saya, aksi mereka mengingatkan pada perang abadi antara kelas borjuis dan proletar.

Para aktivis mengeklaim bahwa peraturan pemerintah yang mereka protes sangat mencekik petani. Melalui pertaturan itu, pemerintah mencabut subsidi bahan bakar alat pertanian, subsidi pakan ternak, dan subsidi alat pertanian.

Lukisan Mona Lisa.
Lukisan Mona Lisa.

Media lokal menyebut aksi ini sebagai Colere Agricole' yang artinya Amarah Petani. Saat beraksi, para aktivis mengenakan kaus bertulisan Riposte Alimentaire yang artinya Pembalasan Pangan. Salah satu ahli bahasa menilai, slogan yang dipilih aktivis ini begitu elegan dan simpatik.

Aksi penyiraman lukisan Monalisa itu menyulut api protes petani menjadi lebih besar. Mulanya, jumlah petani yang protes adalah 1.000 orang dan 400 traktor. Setelah adanya penyiraman lukisan Monalisa itu, jumlah petani yang protes diperkirakan 10.000 orang dan 6.000 traktor. Mereka memblokade jalan tol dan jalan penghubung Paris dengan kota lainnya.

Blokade jalan dilakukan para petani yang protes, fungsinya untuk menghentikan pasokan bahan pangan ke ibu kota. Blokade dilakukan dengan membuang pupuk kandang, produk busuk, dan jerami di beberapa lokasi. Lokasi pembuangan yang disasar para petani adalah jalan tol, gedung pemerintahan, dan supermarket-supermarket yang dituduh para petani telah membeli produk pertanian dibawah harga produksi.

Gelombang solidaritas

Para petani di Prancis membawa traktor dalam aksi protes mereka.
Para petani di Prancis membawa traktor dalam aksi protes mereka. REUTERS

Para petani Prancis bergerak menuju Paris dengan menggunakan traktor. Mereka berkonvoi, berparade mengibarkan bendera Prancis. Beberapa traktor dicat dengan warna bendera Prancis yakni biru, putih, merah.

Mereka disambut meriah oleh warga. Saat sedang membuat tulisan ini, saya masih terdengar suara sayup klakson dari konvoi traktor. Hal ini menandakan mobilisasi petani menuju Paris masih berlanjut. Konvoi traktor petani menuju Paris yang kemalaman, biasanya disambut asosiasi petani lokal sebagai bentuk solidaritas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat