kievskiy.org

Banyak Investasi dari China, Mantan Wakil Ketua KPK Ungkap Kekhawatiran Terhadap Indonesia

Ilustrasi investasi asing.
Ilustrasi investasi asing. /Pixabay/Capri23auto

PIKIRAN RAKYAT – Berdasarkan hasil survei masalah US-Foreign Corrupt Practices Act (FCPA) sepanjang 2011-2020, China menjadi negara teratas dengan pembayaran yang tidak benar (improper payment).

US-FCPA merupakan Undang-Undang Praktik Korupsi Asing yang melarang perusahaan dan individu AS untuk membayar suap kepada pejabat asing, untuk kesepakatan bisnis lebih lanjut.

Survei tersebut dilakukan untuk melihat masalah dalam penerapan US-FCPA, di mana bagan ranking negara dalam survei tersebut menggambarkan negara-negara tempat suap ditawarkan atau dibayarkan.

 Baca Juga: Polisi Kabarkan Kondisi Enam Jenazah yang Tewas dalam Bentrokan dengan Kelompok Diduga FPI

Penggambaran itu berdasarkan dugaan dalam tindakan penegakan yang dimulai dalam sepuluh tahun terakhir.

Menanggapi hasil survei tersebut, Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif mengaku khawatir jika China menjadi negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia.

Kekhawatiran itu disampaikan Laode M Syarif dalam webinar bisnis di Jakarta, Selasa, 8 Desember 2020.

 Baca Juga: Akui Belum Pacari Lesty Kejora, Rizky Billar: Kalau Sudah Mantap Saya Pengin Langsung Nikah

“Kalau kita melihat US-Foreign Corrupt Practices Act, lokasi improper payment nomor satunya China, disusul Brazil, India, Meksiko, Rusia, dan Indonesia,” tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Dengan hasil survei US-FCPA tersebut, Laode M Syarif mengaku khawatir jika investasi China datang membanjiri Indonesia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat