kievskiy.org

Mahfud MD: Partisipasi Pilkada Serentak 2020 Lebih Tinggi dari Pemilu di Amerika

Menkopolhukam, Mahfud MD.
Menkopolhukam, Mahfud MD. //Instagram/@mohmahfudmd /Instagram/@mohmahfudmd

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD bersyukur melihat peningkatan partisipasi masyarakat mengikuti tahapan pemungutan suara Pilkada serentak 2020 di masa pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah, dulu partisipasi Pilkada serentak 2015 itu 69 persen. Dikatakan kalau ada Pilkada (di tengah pandemi) ini akan turun menjadi 50 paling banyak 55 persen, sekarang naik menjadi 75,83 persen. Jauh lebih tinggi dari pemilu yang tertinggi di Amerika, 69 persen. Kita sekarang melampaui menjadi 75,83 persen. Hampir 7 persen naiknya," kata Mahfud dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Mahfud juga bersyukur lantaran penyelenggara pemilihan umum dinilai berhasil mengatasi kekhawatiran dan kecemasan elemen masyarakat terhadap terjadinya klaster baru Covid-19, sebelum Pilkada serentak itu dilaksanakan.

Baca Juga: 15 Desember, McDonald's Turut Meriahkan ShopeePay Day

Sehingga, kekhawatiran tersebut memunculkan isu-isu terkait penundaan Pilkada oleh pemerintah.

"Banyak sekali usul kepada pemerintah agar Pilkada (serentak 2020) ditunda, sampai kapan? Tidak tahu, pokoknya ditunda. Karena apa? Karena kalau Pilkada diadakan, pertama katanya akan menjadi klaster Covid-19," kata Mahfud.

Lebih lanjut Mahfud menuturkan bahwa ada yang menghitung jika Pilkada tidak ditunda akan ada penularan sampai akhir pemilihan sebanyak 3 juta. Atau setidaknya 200.000 orang terinfeksi kalau Pilkada tidak ditunda.

Baca Juga: Aktris India Arya Banerjee Tewas Berlumuran Darah, Polisi Temukan Banyak Botol Miras Kosong

Hitung-hitungan di atas kertas waktu itu membuat pemerintah memikirkan dua pilihan, apakah menyelamatkan rakyat atau menggelar pilkada.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat