kievskiy.org

Mahasiswa Kedokteran Pemalsu Hasil Tes Swab, Dokter: Rugi Rp595 Juta, Mikir!

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus bersama penyidik Subdit IV Siber Direktorat Kriminal Khusus saat mengungkap kasus pemalsuan data swab PCR.*
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus bersama penyidik Subdit IV Siber Direktorat Kriminal Khusus saat mengungkap kasus pemalsuan data swab PCR.* /Pikiran Rakyat/Amir Faisol

PIKIRAN RAKYAT - Tiga orang pemalsu hasil tes swab PCR yang baru saja ditangkap pihak kepolisian ternyata merupakan mahasiswa kedokteran. Aksi mereka mencemari nama baik dokter dan tenaga kesehatan.

Para dokter ikut menyesalkan kejadian ini. Bukan cuma mencemarkan nama baik para tenaga kesehatan, para pemalsu hasil tes swab PCR juga menyia-nyiakan waktunya untuk menipu banyak orang demi keuntungan sesaat.

Dokter Asa Ibrahim menyebut para pemalsu hasil tes swab PCR yang belum lulus dari fakultas kedokteran itu rugi berat.

Baca Juga: Rizal Ramli: Mbak Risma, Rakyat Sudah Muak dengan Gaya-Gaya 'Pemimpin Sandiwara' yang Lebay

"Mahasiswa kedokteran yang jualan surat PCR palsu ini moral sama logikanya enggak jalan," tulisnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @asaibrahim pada Jumat 8 Januari 2021.

Ia kemudian membeberkan betapa mahalnya biaya kuliah kedokteran yang telah dijalani ketiganya.

"Dia mahasiswa FK (Fakultas Kedokteran) semester 7 di universitas di Jakarta," ujarnya.

Baca Juga: Gisel Diperiksa Terkait Kasus Video 19 Detik Hari Ini, Kuasa Hukum: Yang Pasti Akan Kooperatif

Biaya awal untuk masuk FK di universitas tersebut ternyata mencapai Rp350 juta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat