kievskiy.org

Kritisi Pemberitaan Covid-19, Dewan Pers: Banyak tetapi Kurang Keterikatan dengan Pembaca

Ilustrasi media massa.
Ilustrasi media massa. /Pixabay/Stevepb

PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua Dewan Pers Indonesia Hendry Ch Bangun, menilai pemberitaan Covid-19 selama ini memang banyak, namun keterikatannya atau engagement dengan pembaca atau audiensnya kurang. Berita yang hadir cenderung datar. 

Media dituntut untuk menyajikan informasi yang menarik dengan penyajian yang kreatif. Jangan sampai masyarakat lebih memilih media sosial. 

Padahal berita di media massa jauh lebih dapat dipertanggungjawabkan ketimbang media sosial. 

 Baca Juga: PSG vs Montpellier: Tampil Apik, Neymar dan Mbappe Dipuji Mauricio Pochettino

"Media massa di Indonesia secara umum membuat pemberitaan yang bernada positif tentang pandemi Covid-19 dan isu terkait, seperti ikut merasa bertanggung jawab untuk menghentikan penyebaran virus ini. Tidak ada media yang absen membuat berita tentang kerja Satgas Covid di berbagai daerah, berbagai pelanggaran dan sanksinya apalagi bila menyangkut orang terkenal atau menjabat," ujar Hendry dalam Webinar yang digelar Dewan Pers, Jumat, 22 Januari 2021.

Media pun antusias memberitakan kedatangan Vaksin, penyebarannya ke pelosok Tanah Air, preview penyuntikan prominent di daerah, sampai dengan penyuntikan pertama kali terhadap Presiden Jokowi di Jakarta 13 Januari. 

Kemudian penyuntikan lalu Gubernur dan Bupati disuntik, ada di banyak media. 

 Baca Juga: Unit Islam TPU Tegal Alur Jakarta Penuh, Sudah Tidak Terima Jenazah Pasien Covid-19

Tetapi, ujar Hendry, beritanya cenderung sekadar meneruskan rilis, membuat berita di permukaan, tanpa berusaha mencari keganjilan atau hal tidak biasa di balik peristiwa. Misalnya soal kaitan antara razia ketat namun persebaran panderita Covid terus bertambah. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat