kievskiy.org

Minta Pemerintah Berkaca, Anggota DPR Sentil Kebijakan yang Tak Efektif Jadi Penyebab Banjir

Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah saat rapat kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya beserta jajaran di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (1/2/2021).
Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah saat rapat kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya beserta jajaran di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (1/2/2021). /DPR RI

PIKIRAN RAKYAT – Bencana banjir menerjang sejumlah wilayah Indonesia belum lama ini dan masih terjadi hingga saat ini.

Salah satu wilayah yang paling parah terdampak banjir di antaranya adalah Kalimantan Selatan dan sempat menjadi sorotan.

Ketika melakukan kunjungan ke lokasi banjir, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa penyebab banjir di Kalimantan Selatan lantaran curah hujan yang tinggi.

Menepis pernyataan pemerintah yang mengatakan bahwa anomali cuaca menjadi penyebab banjir, Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah tidak sependapat.

Baca Juga: Taliban Semakin Agresif Menyerang Afghanistan, Pejabat Pemerintah hingga Jurnalis Jadi Target Pembunuhan

Luluk menuturkan bahwa penyebab banjir bukan hanya karena anomali cuaca saja. Bisa jadi ada persoalan kebijakan pemerintah yang tidak efektif.

“Apa yang terjadi hari ini (banjir-red), akibat buah dari kebijakan lalu yang mungkin tidak tepat. Jika ada salah, ada yang tidak tepat, segera lah kebijakan itu diperbaharui. Yang perlu itu adalah kebijaksanaan yang baik, yang benar-benar berdampak efektif di dalam menanggulangi berbagai persoalan yang ada, seperti bencana banjir ini,” kata Luluk saat rapat kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya beserta jajaran di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 1 Februari 2021.

Luluk menerangkan anomali cuaca sepanjang bulan Januari ini bukan sekadar takdir. Baginya, isu pembukaan lahan yang masif harus disoroti. Sebagai contoh, pembukaan lahan untuk perkebunan di Kalimantan meningkat dari 15 persen menjadi 72 persen dalam lima tahun terakhir.

Baca Juga: Tuduh Moeldoko Jadi Otak di Balik Dugaan Pembajakan Partai Demokrat, Andi Arief: Dapat Restu Jokowi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat