PIKIRAN RAKYAT - Kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos) pandemi Covid-19 masih terus bergulir. Bukti-bukti adanya fee yang ditarik Kementerian Sosial (Kemensos) dari vendor bansos mulai terkuak.
Salah satu bukti fee Kemensos didapatkan oleh pakar kebijakan publik Agus Pambagio. Ia pun membeberkan bagaimana karut-marut penanganan bansos Covid-19 di tangan eks Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara.
Mulai dari data penerima hingga proses pembagian bansos Covid-19 Kemensos dinilai kacau balau. Agus Pambagio membandingkan bansos nontunai Presiden (banpres) yang dibagikan Kemensos dengan bansos nontunai dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca Juga: Jawab Kabar Pernikahan Lesty Kejora dan Rizky Billar di Bulan Mei, Rani DA Buka Suara
Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat
"Yang pemprov DKI rapi, tertutup. Kalau yang presiden kan pakai goodie bag gitu yang terbuka, gampang ditukar, gampang dikurangi," ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube Najwa Shihab pada Kamis 11 Februari 2021.
Menurut Agus, nilai total dari isi bansos Covid-19 nontunai yang dibagikan Kemensos tidak mencapai Rp300 ribu, angka yang selama ini dijanjikan oleh Mensos.
Ia sempat mendapatkan bocoran daftar pesanan Kemensos dari salah seorang calon vendor bansos Covid-19 nontunai dan menemukan fakta baru yang mengejutkan.