PIKIRAN RAKYAT – Semenjak kasus korupsi yang dilakukan mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara terungkap, karut marutnya pembagian bantuan sosial (bansos) di Indonesia ikut terkuak ke publik.
Dalam pengadaan bansos sembako, Juliari P. Batubara memangkas jatah rakyat sebesar Rp10.000 per paket.
Atas aksi culasnya itu, Juliari P. Batubara diduga mengantongi pundi-pundi uang mencapai Rp210 miliar.
Baca Juga: Sevilla vs Barcelona, Ronald Koeman Anggap Hadiah Kemenagan Rival
Tak heran sembako yang diterima masyarakat setiap bulannya semakin berkurang bahkan kualitasnya semakin buruk.
Masyarakat yang geram dengan hal tersebut mulai bersuara dengan membagikan fakta-fakta soal sembako di media sosial.
Baru-baru ini masyarakat bahkan sudah mulai berani mengirim surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mengkritisi karut marut pembagian bansos di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ramalan Shio Kambing Tahun 2021: Tidak Bahagia dan Frustasi dalam Hal Karier
Muhammad Sopian seorang warga Cianjur, Jawa Barat berani mengirim surat terbuka kepada Presiden Jokowi setelah merasakan banyak kejanggalan dari pembagian bansos.