PIKIRAN RAKYAT – Rencana impor beras dinilai menjadi langkah Pemerintah yang kontroversial. Dari masa ke masa, impor beras menjadi isu yang tak henti-hentinya mengundang reaksi dari sejumlah pihak. Tidak saja menuai dukungan, kebijakan impor beras, jelas timbulkan penolakan.
Ketua PDI Perjuangan Sumatera Barat (Sumbar) Alex Indra Lukman meminta jajaran Kementerian Perdagangan mengkaji ulang rencana mengimpor beras dan meminta tidak hanya berhitung di atas kertas terkait kebutuhan beras nasional.
“Luas lahan bisa diukur, panen bisa dihitung, konsumsi bisa diperkirakan bahkan cuaca juga bisa diprediksi untuk menentukan mulai masa tanam. Sekarang, kok impor beras yang diwacanakan,” kata Alex Indra Lukman yang dikutip Pikiran-Rakyat.com (PR) dari Antara, Rabu, 24 Maret 2021.
Baca Juga: Sistem ETLE Nasional Diresmikan, Polri Siap Luncurkan Tahap Kedua 28 April 2021 Mendatang
Baca Juga: Garut Canangkan Gerakan Ayo Masuk Sekolah Sebelum KBM Tatap Muka Resmi Digelar
Sementra itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo enggan mengomentari rencana impor beras yang sempat menjadi wacana dalam sepekan terakhir.
Ketua PDI Perjuangan Sumatera Barat Alex Indra Lukman menilai, akibat wacana impor beras yang tengah digalakkan menyebabkan jatuhnya harga beras di tingkat petani lokal.
“Sekarang jaman sudah susah. Pandemi Covid-19 membuat roda ekonomi bergerak sangat lambat, jangan malah menambahinya dengan wacana yang melukai perasaan wong cilik,” katanya.
Mengingat, Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah merilis luas baku tanah sawah di Indonesia pada 2019, yaitu seluas 7,46 juta hektare atau tepatnya 7.463.948 Hektare.
Baca Juga: 3 Perusahaan Diduga Terlibat Perkara Korupsi Ditjen Pajak, KPK Geledah Kantor Panin Bank