kievskiy.org

Kasus Kematian Anak Akibat Covid-19 di Indonesia Tertinggi se-Asia Tenggara, IDI Ingatkan Komorbid Jadi Pemicu

IDI menyebut kasus kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia menjadi yang paling tinggi dan paling mengkhawatirkan di Asia Tenggara.
IDI menyebut kasus kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia menjadi yang paling tinggi dan paling mengkhawatirkan di Asia Tenggara. /Pixabay/Victoria_Borodinova

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona Covid-19 tak hanya menyasar orang dewasa, namun juga menyerang anak-anak. Bahkan, pasien corona di kalangan anak-anak pun cukup mendominasi.

Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih menyebut gangguan gizi dan diare bisa menjadi penyakit penyerta yang memperparah kondisi pasien corona anak.

Penyakit penyerta alias komorbid itu menjadi penyebab tingginya kasus kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia.

Daeng M Faqih menyampaikan masalah komorbid pasien corona anak tersebut dalam konferensi daring bertema ‘Peduli Gizi Anak Selama Pandemi’, Kamis 25 Maret 2021.

Baca Juga: Pemerintahan Militer Myanmar Putus Koneksi Internet, Sidang Aung San Suu Kyi Kembali Ditunda

Baca Juga: Korea Utara Tembakkan Rudal, Menlu Rusia Tekankan Upaya Jaga Perdamaian di Semenanjung Korea

“Di Indonesia, komorbid pada anak ada kekhasan dibanding negara lain, makanya anak di Indonesia banyak kasus meninggal misalnya kasus pneumonia, demam berdarah, gangguan gizi dan diare,” kata Daeng.

Tak hanya itu, Daeng menyebut bahwa angka kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia tertinggi di antara negara-negara kawasan Asia Tenggara, China dan Amerika Serikat yakni mencapai angka 1,7 persen.

Maka dari itu, hal ini harus menjadi perhatian serius agar anak tak sampai terkena diare sekaligus kebutuhan zat gizinya dapat terjaga, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat