PIKIRAN RAKYAT - Indonesia tengah mengembangkan Vaksin Nusantara untuk memenuhi kebutuhan vaksin nasional.
Namun dalam perjalanannya, Vaksin Nusantara menuai kontroversi dan dianggap terlalu memaksakan.
Hal ini diungkapkan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban.
Prof. Zubairi Djoerban menyoroti uji klinis fase kedua Vaksin Nusantara yang tetap akan dilakukan.
Baca Juga: Tantang Rusia, Mantan Bos Pentagon Sebut AS Harus Kerahkan Pasukan di Laut Hitam
Baca Juga: Gempa Guncang Bayah Banten, Berkekuatan Magnitudo 5,1
“Tanpa bermaksud tendensius, saya ingin pihak Vaksin Nusantara menjelaskan kepada publik, kenapa tetap ingin melaksanakan uji klinis fase dua,” kata Prof. Zubairi Djoerban.
Dia menyoroti uji klinis fase kedua Vaksin Nusantara lantaran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih belum mengeluarkan izin.
Tanpa bermaksud tendensius, saya ingin pihak Vaksin Nusantara menjelaskan kepada publik, kenapa tetap ingin melaksanakan uji klinis fase dua.Padahal BPOM belum keluarkan izin untuk itu. Relawannya pun DPR, yang sebenarnya sudah menjalani vaksinasi kan? Ini benar-benar ganjil.
— Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) April 14, 2021
“Padahal BPOM belum keluarkan izin untuk itu,” ujarnya.