kievskiy.org

Muhammadiyah Sebut Respons Pasif Terhadap Israel Hanya Bawa Kehancuran Peradaban

Ilustrasi aksi demo di Amerika-Eropa sebagai bentuk solidaritas Palestina.
Ilustrasi aksi demo di Amerika-Eropa sebagai bentuk solidaritas Palestina. /Reuters/Benoit Tessier

PIKIRAN RAKYAT - Konflik yang terus meningkat antara Israel dan Palestina hingga saat ini, menjadi sorotan dunia. Meski begitu sejumlah negara juga tengah berupaya mencari langkah konkret untuk meredam konflik tersebut.  

Namun dalam menyoroti isu ini, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengaku prihatin dengan pasifnya mayoritas dunia internasional dalam memandang penjajahan modern, yang kasat mata dilakukan gerombolan Israel kepada negara Palestina.

Keprihatinan Haedar terutama ketika narasi-narasi tentang kebaikan, perdamaian, persatuan dan keberagaman nyaring disuarakan oleh hampir seluruh tokoh di dunia.

Baca Juga: Kader PDIP Usul Novel Baswedan Cs Jadi PPPK: Jangan Diperdebatkan, Pegawai KPK Harus Taat Aturan

“Apa yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina sesungguhnya merupakan satu bukti kita berhadapan dengan dunia modern, yang masih diliputi oleh orang dan pihak dan kekuatan yang masih membawa paradigma lama dalam kehidupan dan peradaban maju sekarang ini,” tuturnya.

Haedar khawatir respons pasif terhadap Israel hanya akan membawa kehancuran masa depan peradaban dan perdamaian.

Sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi Muhammadiyah, untuk itu, Haedar pun mengajak para tokoh untuk berani menyuarakan kebenaran. 

Baca Juga: Anak Anggota Dewan Diduga Lakukan Kejahatan Seksual, Polisi dan Komnas PA Satu Suara

“Bahkan juga untuk menyelamatkan peradaban bersama ketika ada para pihak kekuatan dan aktor-aktor yang masih membawa paradigma Nazisme, paradigma Hitler, paradigma predator yang menghancurkan peradaban dan memicu perang dunia pertama dan perang dunia kedua,” kata Haedar.

Lebih lanjut, Haedar menuturkan pengalamannya bersama Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, yang mengambil bagian dalam tiga konferensi perdamaian di Kazakhstan, Italia dan Spanyol.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat