PIKIRAN RAKYAT - Wabah Covid-19 hingga saat ini masih merajalela di Indonesia hingga berhasil melumpuhkan berbagai sektor kehidupan.
Salah satunya, sektor perekonomian Indonesia yang mengalami anjlok parah akibat virus corona Covid-19.
Sebelumnya, Sri Mulyani yang merupakan Menteri Keuangan RI mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia mengalami kontraksi 2,1 persen, jauh lebih rendah dari target yang dipatok sebesar 5,3 persen.
Rupanya pernyataan Menkeu Sri Mulyani ini menuai kritik dari Tirta Mandira Hudhi atau yang kerap disapa sebagai Dokter Tirta.
Baca Juga: Resmi Jabat Komisaris Telkom, Berikut Besaran Gaji yang Diterima Abdee Slank
Dokter Tirta mengaku telah sadar negara akan rugi besar, lantas ia bertanya mengapa para koruptor alias tikus berdasi yang jelas sangat merugikan negara masih dibiarkan berkeliaran.
“Terus ngapain ada yang korup? Kalau sudah tahu kita bakal rugi, artinya yang korup dana bansos Covid, terus menggunakan swab palsu seharusnya diproses secara hukum seberat-beratnya,” ujarnya.
Menurutnya, wabah Covid-19 itu menghantam keras sektor ekonomi Indonesia. Belum lagi Menkeu Sri Mulyani menyebut bahwa belanja APBN meningkat 12,3 persen.
Tak hanya itu, dr. Tirta juga menyinggung fokus pemerintah yang ‘katanya’ menjadikan kesehatan masyarakat sebagai prioritas utama.