PIKIRAN RAKYAT – Paham radikal atau radikalisme menjadi momok yang masih menjadi ancaman besar bagi keutuhan bangsa.
Pasalnya, tidak dapat dimungkiri jika paham-paham radikal sudah merebak sedemikian rupa, yang mampu menjerumuskan banyak jiwa.
Sehingga mengakibatkan banyaknya aksi teror yang terus bertebaran oleh para pelaku kelompok-kelompok tersebut.
Belum lama ini, Wawan Hari Purwanto selaku Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) menyebutkan bahwa sebanyak 85 persen dari generasi milenial rentan terpapar radikalisme.
Baca Juga: 15 Kecamatan di Bandung Sediakan Tempat Isolasi Mandiri
Media sosial (medsos) disinyalir menjadi akar penyebaran radikalisme tersebut, lantaran mudahnya generasi muda mengakses medsos yang menjadi kesempatan emas bagi para penganut radikalisme untuk memberikan buaian kepada milenial.
Baru-baru ini, Fadli Zon menanggapi pernyataan BIN terkait 85 persen kaum milenial rentan terpapar radikalisme.
Mantan Wakil Ketua DPR itu lantas mengatakan kebingungan terhadap pekerjaan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan BIN.
Baca Juga: Kim Jong Un Waswas Dinastinya Hancur, Pembelot Bongkar Kondisi Milenial Korea Utara Saat Ini
“Jadi apa kerjanya BPIP dan BIN, dan lain-lain sehingga bisa 85 persen milenial rentan terpapar radikalisme?,” tulisnya.