kievskiy.org

Ali Mochtar Ngabalin Sentil Penggangu Kerja Pemerintah, Sebut Kaum Bedebah dan Jamaah Alqadruniyah

Ali Mochtar Ngabalin.
Ali Mochtar Ngabalin. /Antara Antara

PIKIRAN RAKYAT - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin melontarkan ucapan bernada sindiran kepada kelompok yang dinilai mengganggu kerja pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

Hal itu dia sampaikan dalam unggahannya di akun Twitter @AliNgabalinNew, Selasa 27 Juli 2021. Sejumlah golongan yang disebutnya mengganggu kerja pemerintah adalah mereka yang dia sebut sebagai kaum bedebah dan jamaah alqadruniyah.

Dalam unggahannya, dia juga menyertakan video berisi pernyataan Menteri Kesehetan Budi Gunadi Sadikin yang menyebut bahwa kapan pandemi Covid-19 akan berakhir bergantung pada kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Sehingga, penularan semakin menurun, pasien Covid-19 di rumah sakit semkain sedikit. Pun demikian dengan korban meninggal. Di sisi lain, beban dokter dan perawat akan semakin ringan.

Baca Juga: Buka cekbansos.kemensos.go.id, Cek Penerima Bansos Tunai BST Rp600.000 dan Beras 10 Kg

Walakin, hasil penelusuran ICW (Indonesia Corruption Watch) menemukan dugaan keterkaitan anggota partai politik, pejabat publik, dan pebisnis dalam penggunaan obat Ivermectin untuk menanggulangi Covid-19.

Polemik Ivermectin menunjukkan bagaimana krisis dimanfaatkan segelintir pihak untuk mendapat keuntungan. Hal itu dilaporkan ICW dalam situs resminya, antikorupsi.org

Polemik Ivermectin dimulai pada pada Oktober 2020 ketika Dokter dari Departemen Penelitian dan Pengembangan PT Harsen Laboratories, Herman Sunaryo, menyebut Ivermectin dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan Covid-19.

Polemik berlanjut Juni 2021, ketika PT Harsen Laboratories, mengumumkan telah memproduksi Ivermectin, obat yang diklaim sebagai alternatif terapi Covid-19.

Baca Juga: Para Korban Korupsi Bansos Covid-19 Juliari Batubara Mengajukan Kasasi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat