kievskiy.org

Di Tengah Polemik Pengecatan Pesawat Kepresidenan Indonesia, 76 Daerah Berstatus Rentan Rawan Pangan

Presiden Jokowi turun dari pesawat kepresidenan. Isu pengecatan pesawat kepresidenan di tengah pandemi Covid-19 menuai sorotan publik.
Presiden Jokowi turun dari pesawat kepresidenan. Isu pengecatan pesawat kepresidenan di tengah pandemi Covid-19 menuai sorotan publik. /Antara Foto

PIKIRAN RAKYAT – Rencana pengecatan pesawat kepresidenan menuai pro dan kontra publik dan masih menjadi perbincangan.

Sebagian pihak menyayangkan rencana tersebut lantaran pengecatan pesawat kepresidenan dilakukan ketika keuangan negara tengah mengalami guncangan akibat Covid-19 bahkan saat ini, masyarakat terdampak pandemi berada dalam kondisi mengkhawatirkan.

Oleh karena itu, Anggota Komisi IV DPR Johan Rosihan mengkritisi rencana pemerintah untuk melakukan pengecatan pesawat kepresidenan.

Ia menilai bahwa rencana pengecatan pesawat kepresidenan di masa pandemi sangat tidak substansial jika dibandingkan dengan pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat yang anggarannya terus dilakukan pemotongan.

Baca Juga: Cium Perpisahan Aurel Hermansyah dan Krisdayanti Jadi Sorotan, Dendam Masa Lalu Akhirnya Selesai?

"Seharusnya pemerintah bisa memprioritaskan pengalokasian anggaran bidang pertanian dan pangan untuk peningkatan produksi dalam rangka ketahanan pangan nasional. Hal ini jauh lebih substantial dibanding penggunaan anggaran untuk pengecatan pesawat," katanya.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari DPR RI, Kamis, 5 Agustus 2021, Legislator Fraksi PKS itu merinci pun perkembangan anggaran tanaman pangan pada APBN 2021 sebesar Rp4,9 triliun dan setelah dilakukan refocusing berkurang drastis menjadi Rp3,2 triliun.

Demikian pula dengan ABT 2021 yang turut mengalami pemotongan anggaran bahkan pagu indikatif 2022 melakukan pengurangan yang sangat besar jika dibanding tahun ini.

Baca Juga: Anak Bambang Pamungkas Akui Diam-diam 'Dicoret' dari KK, Beberkan Dugaan Mengejutkan

"Saya sangat sesalkan kebijakan pengurangan anggaran sektor pangan dan pertanian secara umum pada masa pandemi ini. Dimana, petani kita sangat membutuhkan support dana dari APBN demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi berbasis Pertanian," ucap Johan Rosihan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat