PIKIRAN RAKYAT – Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh menilai bahwa penempatan para narapidana bandar narkoba di Nusakambangan menjadi langkah yang sangat baik untuk memutus mata rantai narkoba.
Pasalnya, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) memindahkan para narapidana bandar narkoba dari beberapa wilayah di Indonesia ke lembaga pemasyarakatan (lapas) Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah.
“Dari apa yang saya lihat dan ketahui, bandar-bandar itu kan ditempatkan di lapas Super Maximum Security seperti Lapas Karanganyar yang menggunakan sistem satu sel dihuni satu orang bahkan akses masuk ke dalam blok saja sangat jauh dan terbatas. Membuka pintu blok saja hanya bisa lewat control room. Bagaimana bandar mau kembali berulah," katanya.
Menurutnya, langkah tersebut bertujuan memberikan efek jera, tidak hanya bagi narapidana yang dipindahkan, tetapi juga menjadi gertakan bagi narapidana lainnya yang berniat untuk kembali mengulangi perbuatannya.
Baca Juga: Ketua MUI Miftachul Akhyar Kecelakaan di Tol Semarang-Solo, Begini Kondisinya
Pangeran Khairul Saleh pun berharap antar penegak hukum hendaknya memperkuat sinergi untuk memberantas peredaran narkotika di Indonesia.
Oleh karena itu, ia meminta BNN, Polri, dan Kemenkumham untuk memperkuat kerja sama dalam memberantas peredaran gelap narkoba sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Menurutnya, masyarakat perlu turut serta dalam memutus peredaran narkotika, minimal dengan tidak menjadi bagian dari jaringan peredaran gelap narkoba.
Baca Juga: Daftar Lengkap Tokoh Penerima Tanda Jasa dan Kehormatan dari Jokowi
"Terkait pengendalian peredaran narkoba dari dalam lapas, hal tersebut adalah tanggung jawab berbagai pihak mengingat keterlibatan pihak luar lapas dalam peredarannya," ujar politisi Fraksi PAN itu yang dkutip Pikiran-Rakyat.com dari DPR RI, Kamis, 12 Agustus 2021.