PIKIRAN RAKYAT - Bupati Aceh Selatan Tgk Amran mengaku prihatin atas matinya tiga ekor harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di kawasan pegunungan dan hutan lindung di Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan.
Tiga ekor harimau mati itu terdiri dari induk dan dua anaknya. Ketiganya ditemukan mati terkena jerat pada Rabu, 25 Agustus 2021.
"Kami sesalkan dan prihatin tiga harimau ditemukan mati. Kami minta penegak hukum mengusut tuntas matinya tiga harimau sumatra tersebut," kata Tgk Amran di Tapaktuan, Jumat, 27 Agustus 2021.
Baca Juga: Korban Tewas di Bandara Kabul Jadi 108 Orang, AS Peringatkan Siap Berperang
Ia mengatakan jerat tersebut merupakan perangkat untuk babi. Biasanya, yang memasang jerat babi adalah orang luar Aceh Selatan.
Tgk Amran mengatakan masyarakat Aceh Selatan yang mencari nafkah di hutan tidak memasang jerat yang menyebabkan kematian satwa dilindungi seperti harimau.
Dia menegaskan harimau sumatra dan satwa dilindungi lainnya merupakan kekayaan alam yang harus dilindungi, sehingga bisa diwariskan kepada generasi mendatang.
"Masyarakat Aceh Selatan selama ini hidup berdampingan dengan harimau. Pada saat konflik, saat saya di gunung, harimau menjadi petunjuk ketika tersesat," kata Tgk Amran.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 28 Agustus 2021: Aries, Taurus, dan Gemini, Teman Kerjamu Bisa Menjatuhkan Kariermu
Lokasi tiga ekor harimau mati itu ditemukan berada di kawasan hutan lindung yang berbatasan dengan areal penggunaan lain (APL). Indukan dan anak harimau betina ditemukan mati lima hari setelah ditemukan. Sedangkan anakan jantan mati tiga hari saat ditemukan.***