kievskiy.org

MAKI Ungkap Kutukan Sejarah KPK: Selalu Terulang, sejak Zaman Antasari Azhar seperti Itu

 Ilustrasi.
Ilustrasi. / Pixabay/Arcaion

PIKIRAN RAKYAT – Koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI), Boyamin Saiman mengungkapkan 'kutukan' sejarah di dalam Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu dia sampaikan saat menjadi pembicara dalam acara Karni Ilyas Club yang diunggah di kanal Youtube pada Minggu, 29 Agustus 2021.

Awalnya, Boyamin Saiman menyoroti bagaimana grafik KPK saat ini mengalami penurunan akibat berbagai polemik yang terjadi.

"Grafik KPK menurun saat ini, banyak hal yang semestinya sudah produktivitas tinggi tapi 1,5 tahun masih berpolemik yang pertama ya memang TWK, mau tidak mau diakui, bahwa Covid, iya, tapi jangan jadikan alasan itu, dan juga berkaitan dengan konsolidasi," tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Kanal Youtube Karni Ilyas Club, Senin, 30 Agustus 2021.

Baca Juga: Pernikahan Masih Seumur Jagung, Rizky Billar Mendadak Diultimatum Ibunda Lesti Kejora, Ada Apa?

Boyamin Saiman menuturkan bahwa tidak dapat dipungkiri, KPK yang sebelumnya hanya tinggal meneruskan, saat ini seperti harus memulai kembali dari 0.

Pasalnya, Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) KPK menyatakan 53 pegawai tidak lolos dan tidak bisa dibina, sehingga dinonaktifkan yang keputusannya akan keluar pada November 2021 mendatang.

"Jadi kalau saya bicara lebih umum, sifatnya manajemen, ini sesuatu yang memulai seakan-akan dari 0 lagi," ujar Boyamin Saiman.

Sementara terkait konsolidasi, dia menyatakan bahwa konsolidasi yang disebutkannya berkaitan dengan konsolidasi secara keseluruhan di dalam KPK.

Baca Juga: Tak Terima KPK Disebut 'Cuek' dengan Nasib 57 Pegawainya, Nurul Ghufron: Kami Perjuangkan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat