kievskiy.org

Daftar Data yang Diduga Bocor di Aplikasi eHAC: Ada Nomor Telepon hingga Nama Orangtua

Ilustrasi - Data pengguna aplikasi eHAC diduga bocor.
Ilustrasi - Data pengguna aplikasi eHAC diduga bocor. /Pixabay/pixel2013

PIKIRAN RAKYAT - Data pengguna aplikasi Electronic Health Alert Card atau eHAC yang dibuat pemerintah Indonesia untuk memastikan kesehatan para pelaku perjalanan udara diduga bocor.

Dugaan kebocoran itu dilaporkan oleh tim peneliti yang tergabung dalam vpnMentor, dipimpin oleh Noam Rotem dan Ran Locar.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari ZDNet pada 30 Agustus 2021, vpnMentor mendapati aplikasi eHAC tidak memiliki infrastruktur yang baik untuk menjaga data privasi pengguna.

Dilaporkan lebih dari 1 juta data pengguna aplikasi eHAC telah bocor.

Baca Juga: Sistem Boarding Tiket KA di Stasiun Gambir dan Pasar Senen Terintegrasi Aplikasi Peduli Lindungi

Tim peneliti membeberkan jenis data pengguna yang bocor dari aplikasi eHAC meliputi nomor identitas (KTP dan paspor), data hasil tes Covid-19, identitas rumah sakit, alamat, nomor telepon, identitas nomor URN, identitas nomor URN rumah sakit.

Bagi pengguna asal Indonesia, data yang bocor meliputi nama lengkap, tanggal lahir, data kewarganegaraan, pekerjaan, foto.

Data yang bocor bahkan mengandung informasi yang sangat pribadi seperti nama orangtua atau kerabat hingga informasi detail soal hotel tempat menginap dan kapan akun eHAC dibuat.

Baca Juga: Penggunaan PeduliLindungi Jadi Strategi Menkes Tingkatkan Tracing yang Diakui Masih Lemah

"Kalau sampai data ini ditemukan oleh orang jahat atau peretas dan mereka bisa dengan bebas mengumpulkan data sebanyak-banyaknya, efeknya bisa sangat buruk baik pada tingkat individu atau masyarakat," kata tim peneliti.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat