PIKIRAN RAKYAT – Sebagai wujud kontribusi terhadap lingkungan global dan perlindungan masyarakat Indonesia, pemerintah melakukan penguatan strategi di hulu yang berfokus pada strategi defensif dan ofensif di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.
Pasalnya, Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia memiliki peran penting dalam usaha mengubah pandemi Covid-19 menjadi endemi.
Oleh karena itu, diperlukan strategi defensif dan ofensif yang terdiri atas peningkatan kedisiplinan terhadap Protokol Kesehatan 3M, akselerasi vaksinasi dalam skala besar, dan peningkatan upaya 3T.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan bahwa ketiga strategi tersebut harus dijalankan secara bersamaan.
Baca Juga: Klaim Kasus Covid-19 Turun, Wiku Adisasmito Sayangkan 5 Provinsi Masih Tinggi
"Yang harus digarisbawahi adalah ketiga strategi tersebut harus dijalankan secara bersamaan karena sama pentingnya dan membutuhkan partisipasi aktif seluruh kelompok masyarakat," kata Wiku Adisasmito.
Selain ketiga strategi tersebut, pemerintah dan masyarakat harus mulai mengantisipasi lonjakan kasus yang berpotensi terjadi di Indonesia di masa yang akan datang seperti dampak dari beberapa kegiatan spesifik, yaitu perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan masa libur Desember 2021.
Wiku Adisasmito menilai bahwa keberhasilan dalam melaksanakan strategi penanganan Covid-19 serta kecakapan dalam mengantisipasi lonjakan kasus di Indonesia akan sangat besar pengaruhnya untuk memastikan masyarakat dapat kembali beraktivitas secara produktif dan aman Covid.
Baca Juga: Menag Yaqut Ditanya DPR, kok Bisa Kemenag Habiskan Rp21,7 Miliar Sekadar Umumkan Haji 2021 Batal