kievskiy.org

Desak Hentikan Framing Radikalisme Lembaga Pendidikan, HNW ke Moeldoko: Membahayakan

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW).
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW). /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid alias HNW mengingatkan pentingnya membangun narasi yang menguatkan kohesi bangsa guna mengatasi berbagai tantangan seperti dampak Covid-19, persaingan global hingga masalah separatisme yang bisa memecah kesatuan bangsa.

Oleh Karena itu, HNW sependapat dengan sikap Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar siapa pun, termasuk Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menghentikan dan tidak melakukan framing radikalisme terhadap lembaga pendidikan.

Mulutnya, framing tanpa definisi yang benar dan tanpa bukti seperti itu bisa menimbulkan saling curiga dan memecah belah generasi muda bangsa yang berujung melemahkan persatuan Nasional.

"Saya setuju dengan Sekjen MUI KH Amirsyah Tambunan bahwa penyebutan radikalisme tanpa bukti telah menyusup di lembaga-lembaga pendidikan harus dihentikan. Framing radikalisme dan penyebarannya di lembaga pendidikan seperti madrasah dan pesantren, harusnya ditolak karena selain tak ada bukti juga tak sesuai dengan fakta," katanya.

Baca Juga: Usai Diet, Ivan Gunawan Segera Lakukan Operasi karena Salah Satu Bagian Tubuh: Doain...

HNW turut menyinggung kebijakan pemerintah yang mengapresiasi dunia pendidikan pesantren dengan menerbitkan Perpres No. 82 Tahun 2021 tentang Dana Abadi Untuk Pesantren.

HNW menilai bahwa semangat tersebut harus dihadirkan guna menguatkan lembaga pendidikan, termasuk madrasah agar bisa menghadirkan prinsip beragama yang rahmatan lil alamin.

Ia menyebutkan bahwa framing tanpa bukti adanya radikalisme di lembaga pendidikan dan madrasah terasa ganjil apalagi terjadinya sejumlah aksi radikalisme secara berulang yang nyata di wilayah Indonesia.

"Ada ancaman radikalisme yang nyata membahayakan NKRI seperti radikalisme separatis Papua menuntut Papua Merdeka dan terakhir membunuh prajurit empat TNI, satu tenaga kesehatan, menganiaya, dan menista para Nakes hingga membakar puskesmas, sekolah, pasar dan lainnya," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi MPR pada Selasa, 21 September 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat