kievskiy.org

Soal Isu Komunisme di TNI, Panglima Hadi Tjahjanto: Tidak Bisa Pernyataan Hanya dari Patung

Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, didampingi Pangkostrad Letjen TNI Eko Margiyono, Komandan Koopssus TNI Mayjen TNI Richard TH. Tampubolon, Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohamad Hasan, Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono dan Komandan Korpaskhas Marsda TNI Eris Widodo Y.
Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, didampingi Pangkostrad Letjen TNI Eko Margiyono, Komandan Koopssus TNI Mayjen TNI Richard TH. Tampubolon, Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohamad Hasan, Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono dan Komandan Korpaskhas Marsda TNI Eris Widodo Y. /Puspen TNI


PIKIRAN RAKYAT - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto merespons pernyataan dari mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo yang menduga adanya penyusupan kembali pendukung komunisme ke tubuh TNI.

Panglima Hadi Tjahjanto mengaku enggan berpolemik soal dugaan penyusupan pendukung PKI di tubuh TNI.

"Saya tidak mau berpolemik terkait hal yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Tidak bisa suatu pernyataan didasarkan hanya kepada keberadaan patung di suatu tempat," kata Panglima TNI ketika dikonfirmasi wartawan, Senin, 27 September 2021, dikutip dari Antara.

Hadi Tjahjanto mengatakan masalah tersebut sebenarnya sudah diklarifikasi oleh institusi terkait.

Baca Juga: Viral Warga Ketakutan Lihat Todongan Pistol Oknum Polisi dan Amuk Debt Collector

Dia menganggap statement atau pernyataan Gatot Nurmantyo itu sebagai nasihat senior kepada para prajurit yang masih aktif untuk senantiasa waspada agar lembaran sejarah yang kelam tak terjadi kembali.

"Saya lebih menganggap statement tersebut sebagai suatu nasihat senior kepada kami sebagai prajurit aktif TNI untuk senantiasa waspada agar lembaran sejarah yang hitam tidak terjadi lagi," tutur Panglima TNI.

Sebagai institusi TNI, kata dia, prajurit TNI selalu mempedomani bahwa faktor mental dan ideologi merupakan sesuatu yang vital.

Untuk itu, pengawasan intensif baik secara eksternal maupun internal selalu menjadi agenda utama, bukan saja terhadap radikal kiri, tetapi juga terhadap radikal kanan dan radikal lainnya," papar Marsekal Hadi Tjahjanto.

Baca Juga: Ikatan Cinta 27 September 2021: Gempar, Pak Irvan Beri Perhitungan saat Bertemu Papa Chandra, Ada Apa?

Sebelumnya diberitakan Pikiran-rakyat.com, Gatot Nurmantyo mempertanyakan raibnya dua patung Soeharto-Nasution di museum Kostrad.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat