kievskiy.org

Cara NII Kumpulkan Dana, Maling Harta Orang Kaya Dianggap Halal

Ilustrasi maling.
Ilustrasi maling. /Pixabay/Ricinator

PIKIRAN RAKYAT - Ken Setiawan, mantan aktivis Negara Islam Indonesia (NII), menjelaskan bagaimana bekas kelompoknya dahulu mendapatkan dana demi membuat semua program yang telah direncanakan terlaksana.

Paham radikal NII kembali marak setelah ditemukan 59 orang, mayoritas remaja, di Kelurahan Sukamentri, Garut, diduga terpapar paham NII. Kasus ini terkuak setelah ditemukan seorang remaja berusia 15 tahun yang dinilai memiliki paham NII.

Menurut keterangan Kepala Kelurahan Sukamentri, Suherman, remaja itu menganggap pemerintah Indonesia saat ini sebagai tagut dan jahiliah sehingga dia tidak mau mengakui pemerintahan Indonesia dan lebih mendukung berdirinya NII.

Suherman mengaku sudah berkoordinasi dengan Polres Garut dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk menagani remaja itu.

Baca Juga: Pangkostrad Dudung Tunduk ke Said Aqil Siradj, Ditawarkan Konsep Islam Nusantara

"Kami sudah memfasilitasi keluarga dan anak yang diduga dibaiat untuk bertemu dan menyelesaikan permasalahan dengan dibantu pihak terkait," sebut Suherman pada 6 Oktober 2021.

"Hasil dari tabayyun yang kemarin kita laksanakan, alhamdulillah sudah ada islah dan yang bersangkutan mau menandatangani perjanjian dan akan kembali pada orangtua dan ajaran yang sesuai," katanya lagi.

Gasak Harta Orang Kaya untuk Pendanaan

Ken Setiawan adalah salah satu perekrut andalan ketika masih aktif di NII. Pada tahun 2003, Ken sadar dan memutuskan keluar dari NII. Saat ini, Ken sibuk membantu mereka yang terjerat paham NII agar kembali berpemahaman yang benar.

Menurut Ken, secara ideologi, NII tidak akan pernah benar-benar lenyap. "Ideologi tak akan pernah mati. Dia akan bermetamorfosis dengan nama-nama baru," sebut Ken dikutip Pikiran-rakyat.com dari pernyataannya dalam video yang diunggah kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored pada Mei 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat