kievskiy.org

Luhut Pandjaitan Minta Utamakan Pertumbuhan Industri, SKK Migas: Penerimaan Negara Capai Rp133 Triliun

Ilustrasi industri, manufaktur, pabrik.*
Ilustrasi industri, manufaktur, pabrik.* //PIXABAY /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT – Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor hulu migas hingga triwulan ketiga 2021 mencapai 58 persen dengan nilai kontrak barang dan jasa diperkirakan Rp39 triliun

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan bahwa kontribusi tersebut sukses meraup sekira Rp23 triliun dari total nilai kontrak barang dan jasa yang diperkirakan mencapai 2,6 miliar dolar AS atau setara Rp39 triliun.

"Sampai triwulan III 2021, komitmen TKDN hulu migas sudah mencapai 58 persen dengan nilai kontrak barang dan jasa diperkirakan sekitar Rp39 triliun. Dengan demikian yang bisa diserap rekan-rekan pengusaha dalam negeri sekitar Rp23 triliun," katanya.

Dwi Soetjipto mengatakan bahwa capaian komitmen TKDN melebihi target yang ditetapkan pemerintah, yaitu sebesar 50 persen.

Baca Juga: Berseteru dengan Luhut dan Disebut Minta Saham Freeport, Haris Azhar Membantah

Oleh karena itu, ia meyakini realisasinya akan melebihi komitmen disebabkan akan adanya penalti jika realisasinya di bawah komitmen.

"Untuk itu kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang sangat teramat peduli terhadap TKDN dan komitmennya untuk merealisasikan," ujarnya.

Kepala SKK Migas itu menuturkan bahwa sebagaimana arahan pemerintah, industri migas tidak hanya sebagai sumber energi dan bahan baku industri ataupun sumber penerimaan negara, tetapi harus menjadi lokomotif penggerak perekonomian nasional dengan menciptakan dampak ganda dan meningkatkan kapasitas nasional.

Mengingat, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta seluruh pelaku sektor minyak dan gas bumi (migas) untuk mengutamakan pertumbuhan industri dalam negeri dalam mewujudkan target produksi migas pada 2030.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat