kievskiy.org

KSP: Jika Harga Tes PCR Murah atau Gratis, Berarti Tidak Ada Pembatasan Mobilitas

Ilustrasi tes PCR.
Ilustrasi tes PCR. /Pixabay/Kollinger Pixabay/Kollinger

PIKIRAN RAKYAT - Abraham Wirotomo Tenaga Ahli Utama KSP menanggapi respons pro dan kontra dari masyarakat, terkait aturan baru mewajibkan tes PCR bagi perjalanan udara dan rencana di semua moda transportasi itu yang dinilai memberatkan masyarakat.

Namun, menurut Abraham kebijakan yang mewajibkan tes PCR bagi calon penumpang ini merupakan pertimbangan dari ancaman gelombang ketiga Covid-19.

“Jadi yang masyarakat perlu pahami ancaman gelombang ketiga itu bukan ancaman yang jauh, mungkin nanti dr. Nazar lebih tahu efek dari vaksin, kekebalan itu hanya 6 bulan. Artinya sekarang di Nataru (Natal dan Tahun Baru) itu pas,” kata Abraham, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal YouTube TvOne News, Selasa, 26 Oktober 2021.

Menurutnya, karena masa daya kekebalan vaksin yang hanya setengah tahun, maka solusi melalui tes PCR ini merupakan solusi di kondisi mobilitas masyarakat yang semakin tinggi.

Baca Juga: Celine Evangelista Menangis Saat Ceraikan Stefan Willam, Dirly Idol Sudah Beri Peringatan Sejak Lama

“Daya vaksin berkurang, mobilitas masyarakat saya ulangi untuk yang penerbangan naik 8 persen, biasanya setahun baru naik 8 persen, ini dalam waktu satu dua minggu penerbangan melonjak luar biasa 8 persen,” katanya.

Dia juga mencontohkan vaksinasi di negara lain, yang masyarakatnya sudah lebih banyak di vaksinasi Covid-19 daripada di Indonesia.

“Inggris lalu juga Netherland, kenapa mereka sampai ada gelombang berikutnya, ini yang tidak kita inginkan. Dampak yang paling merasakan kerugiannya kalau kita melakukan PPKM yang level 4 atau PPKM Darurat adalah rakyat kecil lagi,” kata Abraham.

Menurutnya jika terjadi gelombang ketiga kemudian pemerintah kembali menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis level atau PPKM Darurat, yang paling terdampak adalah rakyat kecil.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat