PIKIRAN RAKYAT - Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo Harahap berbagi kisah kala dirinya melakukan operasi tangkap tangan (OTT) saat masih aktif dilembaga antirasuah tersebut.
Yudi Purnomo Harahap menyebut, saat dia aktif menjadi penyidik KPK, pelaku maling uang rakyat dilakukan lebih banyak untuk memenuhi gaya hidup.
Selain itu, menurut eks penyidik KPK tersebut, korupsi juga dilakukan untuk mengembalikan modal kampanye.
“Pengalaman saya ketika menangani korupsi kepala daerah, bahwa korupsi yang dilakukan lebih banyak untuk memenuhi gaya hidup, untuk mengembalikan modal kampanye, dan juga karena rakus. Dan yang lebih spesifik lagi, adalah selama masih menjabat, selama masih memegang kewenangan, isi situ akan terus korupsi, ini yang menarik,” ucap Yudi, seperti dikutip dari kanal YouTube Yudi Purnomo Harahap pada 15 November 2021.
Baca Juga: Dua Hari Berumah Tangga, Ria Ricis Ungkap Ingin Pisah Ranjang dengan Teuku Ryan, Kenapa?
“Bukankah saat mencalonkan diri, itu mereka atas inisiatif sendiri? Atas kemauan sendiri, atas kesadaran sendiri, dengan tentu ketika kampanye pasti penuh dengan janji-janji idealisme, penuh dengan janji-janji memakmurkan masyarakat, atau membuat rakyat sejahtera di daerahnya dan lain sebagainya,” kata dia.
Oleh sebab itu, menurutnya, publik menghargai bahwa kepala daerah pasti ingin berubah, bukan karena takut terkena OTT, takut ditangkap, takut dipenjara, namun keinginan pribadi.
Bahkan dia optimistis, bila kepala daerah tidak maling uang rakyat, maka daerah yang dipimpin bakalan maju.
Kata eks penyidik KPK tersebut, tak akan mungkin daerah akan maju bila kepala daerah melakukan maling uang rakyat.